Ini Penjelasan Rifat Sungkar Tentang Regulasi Reli 2018

Minggu, 17/12/2017 16:12 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Kejurnas Reli tahun ini menunjukkan geliat yang menggembirakan, dengan bisa digelar 3 seri serta peserta terus meningkat dari seri ke seri.

Geliat ini direspon positif IMI Pusat, dengan penjelasan Rifat Sungkar selaku Ketua Biro Reli dan Sprint Rally terkait penyempurnaan regulasi untuk 2018.

"Untuk kelas M1, bisa memakai mobil yang masih memiliki homologasi internasional FIA ( N4, RRC, S2000, R4, R5, WRC) maupun Homologasi FIA Regional (AP4)," ujar Rifat kepada mobilinanews. 

Namun juga bisa memakai mobil di luar spek berhomologasi FIA dengan homologasi sebagai berikut : Mobil sedan dengan penggerak 4 roda (4WD) kapasitas mesin maximal 2000cc turbo restrictor 35mm.

Standard safety FIA : Menggunakan active center diff (ACD), gearbox bebas, sequential diperbolehkan. Stroker kit tidak diperbolehkan namun penggantian diameter Piston maximum over size 100 dari ukuran standard mesin dan bahan bebas.

"Untuk kelas M2, yakni mobil sedan dengan penggerak 4 roda (4WD) yang tidak/belum menggunakan Active Center Differential (bukan sistem ACD/DCCD yang dilepas dari basic mobil standardnya," terang Rifat.

Untuk kendaraannya boleh menggunakan mesin turbo maximal 4 silinder tanpa batasan cc, boleh menggunakan turbo bebas dengan Restrictor 36mm. Sedangkan mesin NA/non turbo maximal 6 silinder tanpa batasan cc. Lalu piston, conrod, valve dan valve spring bebas.

"Kelas F1 dari kapasitas 1200cc tahun sebelumnya menjadi up to 1400cc dikarenakan kelas ini belum sepopuler kelas lainnya dengan target 10 peserta per kelasnya. Sehingga kapasitas cc dinaikan agar lebih banyak mobil yang bisa tergabung di kelas ini tanpa batasan tahun," urai Rifat.

Untuk kelas Jip, akan dibagi 2 kelas J1 0-1600 cc dan  J2 1601-5000cc termasuk UTV. JIP / UTV boleh memperebutkan point kejuaraan umum nasional, kejuaraan nasional non seeded dan juara nasional group J.

Di tahun 2018 Jeep harus menggunakan ban rally dengan ukuran maximal 205 65 R15 baik ban kering maupun ban Hujan atau ban AT ukuran 27” R15.
Jip dilarang menggunakan Ban MT.

Di tahun 2019, Jip wajib gunakan ban rally ukuran maximal 205 65 R15. Pelanggaran peraturan Jip yang menggunakan ban melebihi ukuran di atas tidak bisa meraih point dalam semua kategori di putaran kejuaraan yang diikuti.

Modifikasi mesin bebas dan kelas berdasarkan cc, konstruksi sasis bebas (tubular sasis diperbolehkan), bodi bebas (standard safety IMI),
gearbox bebas, suspensi bebas.

Jip yang tidak memakai kaca depan wajib helm full face, mesin NA maximal 8 silinder 5000cc dan Mesin turbo 4 silinder 2500cc

Point bonus adalah yang mencapai garis finish bukan hanya yang start.

"Rencana program Wisata IMI akan selalu menjadi supporting activity di setiap event rally. Juga akan dibuka exebisi kelas motor maximal 250cc 4 stroke di semua event rally," lanjutnya.

Peraturan lainnya, sesama peserta boleh saling membantu peserta lain jika diperlukan. Contoh :  mendorong, menarik kendaraan keluar SS sampai ke service area, dan peserta lain boleh melakukan pertolongan perbaikan.

Ban yang boleh diganti hanyalah ban yang dibawa di dalam kendaraan.

Rally boleh dilakukan 2 hari dengan total jarak 100 km dengan tolerasi +/- 10%. Jarak terpendek untuk Super Special Stages di tengah kota adalah 500m dan SS terpanjang dalam kejurnas rally 2018 adalah 15km. Minimal jumlah SS dalam 1 rally adalah 8 SS.

"Di luar juara nasional co-driver akan ada penghargaan The best co-driver mulai 2018 yaitu untuk co-driver dari semua group yang memiliki perolehan point tertinggi selama tahun yang berjalan," pungkas Rifat. (budsan)

TERKINI
Prediksi Bos McLaren, Kepergian Adrian Newey Awal Eksodus di Red Bull Racing, Termasuk Max Verstappen Pengunjung PEVS 2024 Tembus 40.500 Orang, Transaksi Capai Rp400 Miliar! Sepakat Majukan Elektrifikasi, Mobil Anak Bangsa Tandatangani MoU Dengan Perusahaan Teknologi Hingga Survei Ramaikan PEVS 2024, Kosmik Gelar EV Funrace Bersama Axial Garage dan 645Magazine