Kezia Santoso Produk Pieter De Bruin Yang Pekerja Keras
Minggu, 17/05/2015 08:18 WIB
mobilinanews.com (Subang Jaya) – Bersaing dengan pebalap cowok? Tidak masalah bagi Kezia Santoso. Pegokart andalan tim TKM Jakarta ini sudah biasa dengan itu. Karena memang tidak ada kelas khusus wanita di ajang gokart.
Namun melihat Kezia yang seolah begitu paham dan detil gokart, itu baru cerita. Pada saat menjelang balapan, Kezia (16 tahun) tak risih jika harus ikut ngolong melihat kesiapan mesin gokartnya.
“Itu semua ilmu yang didapat Kezia saat 3 bulan tinggal di markas PDB Belanda. Setiap jam 9 pagi sampai 4 sore, Kezia dan Keanon saat itu berada di workshop tim gokart dunia. Mereka diajarin detil tentang seluk beluk gokart,” tutur Menik Indah, sang ibu kepada mobilinanews.
Tak hanya itu, ada sesi pelajaran di mana seluruh gokart dicopot hingga terurai, dan Kezia diminta untuk merangkainya lagi. Dan harus bisa. “Saat itu saya nggak tega dan ingin membantunya. Tapi dilarang sama Pieter de Bruin. Biar saja katanya agar pegokart paham dan menyatu dengan gokartnya,” lanjutnya.
Pelajaran itu sangat membekas dan menjadi modal penting untuk setiap pegokart, tak hanya Kezia.
Akan halnya Kezia hanya tersenyum ketika dikonfirmasi. “Menarik sih. Makanya saya sampai tertarik untuk stay di Belanda nantinya. Dan ingin mengambil jurusak psikologi olahraga. Sekarang ya berprestasi dulu di gokart sampai maksimal,” ujar Kezia, anak pertama dari 3 bersaudara pasangan Yongliek Santoso dan Menik Indah.
Keyword : rotax-max-challenge