Yakub Rainbow, Komentator Balap Nyentrik Riau

Jum'at, 23/03/2018 12:53 WIB

mobilinanews (Pekanbaru) - Kehadiran komentator saat balapan berlangsung sangatlah penting. Perannya membuat suasana menjadi meriah dan heboh. Selain memberikan informasi, juga harus bisa guyon. Itulah tugas master of ceremony di sirkuit.

Salah satu sosok yang sering wara-wiri di sirkuit Sumatera adalah Yakub Rainbow. Lelaki kelahiran 19 Oktober 1964 ini paling mudah dikenali. Dari performance saja terlihat berbeda. Topi cowboy dengan rambut panjang kriwil menjadi ciri khasnya.

"Pertama kali ngemsi balap tahun 1988. Awalnya coba-coba di acara motocross Limbungan. Saat itu ada crosser Iwan Bigwanto dan Bandung Sugoro," kenang pria berusia 54 tahun yang menetap di kota Pekanbaru.

Sejak itulah, tawaran menjadi komentator balap motocross terus mengalir. "Tahun 90 ada agenda Yamaha Cup Race di Pekanbaru, jadinya mulai masuk di road race," ungkap ayah sepasang anak ini.

Ilmu menjadi komentator balap diperdalam sejak Yakub ketemu Didi Jagger. "Itu tahun 1991 waktu ada Motocross Asia di Simpang Tiga, Pekanbaru. Kesempatan berharga bisa ngobrol bersama MC legendaris itu," senang Yakub.

Ilmu pun bertambah saat jumpa Helmy Sungkar, sang promotor nasional tahun 1998. "Saat itu Kejuaraan Motocross di Alam Mayang. Kebetulan MC berhalangan, saya diminta gantikan," ujar pria penyuka trail ini.

Sejak itulah tawaran menjadi komentator motocross datang setiap pekan. Lalu ajang balap 'garuk tanah' mulai sepi pasca krisis moneter 1998. "MX sepi, balik lagi ke road race. Sempat diajak tandem opa Tobing tahun 2005 event Suzuki One Make Race di Cut Nyak Dien," bangga Yakub.

Tandem lainnya pernah bersama Ilham Patikawa. Lalu road race pun lebih sering digelar dibanding motocross. Jadilah Yakub melanglang ke provinsi lain seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan Bengkulu dan Jambi.

"Pengalaman menarik itu kita bisa banyak kenal pebalap dan bos tim. Pergaulan tambah luas. Yang gak enaknya kalau honor dibayar usai acara dengan transfer ke rekening," pasrah om Yakub yang punya impian bisa ngemsi di Sirkuit Sentul.

Selain itu rasa bangga bisa menghibur orang banyak. "Bangga bisa menyulap ribuan penonton. Dan dari ngemsi, bisa menafkahi anak hingga besar," senyum pria yang punya ciri khas dari celotehannya.

 Mantap! (bangve)

TERKINI
Prediksi Bos McLaren, Kepergian Adrian Newey Awal Eksodus di Red Bull Racing, Termasuk Max Verstappen Pengunjung PEVS 2024 Tembus 40.500 Orang, Transaksi Capai Rp400 Miliar! Sepakat Majukan Elektrifikasi, Mobil Anak Bangsa Tandatangani MoU Dengan Perusahaan Teknologi Hingga Survei Ramaikan PEVS 2024, Kosmik Gelar EV Funrace Bersama Axial Garage dan 645Magazine