MotoGP 2018: Drama Marquez di Negeri Tango, Jorok atau Hebat?

Senin, 09/04/2018 15:14 WIB

mobilinanews (Argentina) - Kasihan Cal Crutchlow. Kemenangan fantastis rider tim satelit LCR Honda itu di GP Argentina tenggelam oleh gaya dan cara balap Marc Marquez.

Terlebih pada kasus serudukannya yang menyebabkan sang legenda Valentino Rossi tersungkur di rerumputan. Tiga bentuk hukuman yang diterima Marquez tentu jadi bukti ia bersalah.

Tapi, dari aspek balap MotoGP sebagai hiburan, tentu aksi Marquez suatu hal yang bikin balapan ini selalu menarik. Jika fans Rossi menuduhnya jorok, maka sebaliknya pendukung Marquez semakin yakin jagoannya memang hebat.

Ya, penampilan MM memang ciamik dari sisi sebuah perjuangan. Insiden mati mesin yang membuatnya panik di starting grid berbuah penalti melewati pitlane. Itu membuat posisinya anjlok dari P1 jadi P19.

Dan, dengan nyali dan skill habis-habisan, ia di atas RC213V coba membabat satu per satu rider di depannya. Salah satunya dengan memepet habis Aleix Espargaro (Aprilia). Meski tak ada kecelakaan, MM dipersalahkan Race Direction dan kena hukuman mundur satu posisi. 

Dan, dari urutan 19 kemudian sampai di urutan 7, tentulah sebuah perjuangan ekstra. Sialnya, pada posisi itu bertemu Rossi dan terjadilah insiden yang jadi paling menggemparkan.

Clash keduanya di Sepang dua tahun lalu pun mencuat. MM pun dinilai bersalah oleh Race Direction dengan hukuman penalti 30 detik membuatnya finish di urutan 18.

"Saya jadi takut jika balapan bersamanya lagi. Race Direction harus lakukan sesuatu karena Marc bermain jorok dan ingin orang lain celaka. Ia lebih kencang satu detik dari saya, kenapa tak menunggu menyalip di tikungan berikutnya. Kenapa memaksakan diri macam itu," ujar Rossi yang tak mau keluar saat MM datang ke garasinya usai balapan.

"Buat apa, saya tak akan percaya yang dia katakan. Ia datang tidak sendirian, tapi dengan manajer dan begitu banyak kamera di belakangnya. Saya paham maksud sesungguhnya," imbuh The Doctor. 

MM sendiri mengakui salah saat bersentuhan dengan Espargaro, tapi bersikukuh tak lakukan kesalahan pada insiden VR46 meski menyesali akibat yang didapuk rivalnya itu.

"Sepanjang karir saya tak pernah berpikir mencelakakan pembalap lain. Saya hanya berusaha fight 100 % seperti biasanya. Hal sama dilakukan Valentino saat berumur 25 tahun dan semua orang mengungat itu," kata MM yang sekarang berusia 25 tahun.

Babak lanjutan Rossi - Marquez masih akan bergulir. Sementara itu biarkanlah Crutchlow menikmati posisi barunya sebagai pemimpin klasemen sementara dengan total poin 38.

Unggul 3 poin atas Andrea Dovizioso yang finish ke-6 di Argentina di belakang Crutchlow, Johann Zarco, Alex Rins, Jack Miller dan Maverick Vinales. (andro)

TERKINI
MotoGP Spanyol 2024 : Francesco Bagnaia Pimpin Skuad Ducati, Kuasai Podium Juara OnePrix Palopo 2024 : Andi Gilang dari ART Yogyakarta Juara Kelas OP1 Expert, Diwarnai Hujan Deras dan Red Flag Paguyuban Motor Si Paling Paham Gelar Halal bi Halal di Warung Solo Kemang, Simak Keseruannya Laba Bersih Astra Otoparts Tembus Rp475,0 Miliar Di Kuartal I 2024