Selasa, 22/05/2018 20:05 WIB
mobilinanews (Jakarta) – Judul artikel ini adalah kalimat yang terucap dari Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) pada Konferensi Pers GIIAS 2018, Senin (22/5) malam.
“Tapi perlu diingat, infrastruktur pendukungnya harus dibangun duluan. Salah satunya baterai, harus dibikin pabriknya dulu, jangan impor karena akan mematikan industri,” cetus pria yang juga Presiden Direktur PT. Isuzu Astra Motor Indonesia.
Menurutnya GAIKINDO sangat mendukung, Kementerian Perindustrian pun sedang mengembangkan ke arah sana.
“Engga cuma bikin baterai, tapi pikir juga daur ulangnya, riset juga harus difokuskan,” ujarnya menyebut pembuatan komponen baterai terdiri dari bahan Nikel dan Cobalt.
F1 2024 Miami: Max Verstappen Tetap Paten, Pesona Hamilton Masih Ada Meski Melawan Pembalap Papan Bawah
Ofero Picassio, Modal RP 13 Jutaan Sudah Bisa Beli Motor Listrik Seperti Vespa 946 Dior
Peugeot Resmi Undur Diri dari Indonesia, Stellantis Pastikan Layanan Purna Jual Tetap Tersedia
“Pikirkan baterainya dulu bikinnya gimana, bikinnya harus disini, (nanti) perhatikan juga sistemnya manajemennya, bikin yang bagus dulu,” tambah Pak Yo, sapaannya.
Regulasinya pun menurutnya juga harus jelas. “Peraturan yang mendukung low emission vehicle harus kita dukung, pengaruhnya ke masa depan mobil-mobil teknologi hybrid, plug-in hybrid, electric dan hidrogen,” tutupnya.
Tampaknya euforia mobil listrik berlanjut di GIIAS 2018. (anto)
Keyword : Gaikindo giias mobil listrik baterai yohannes nangoi