Honda Ducati Suzuki Jatuh di Spanyol, Yamaha Juara

Senin, 15/06/2015 12:26 WIB

mobilinanews.com (Catalunya) - Seri ketujuh MotoGP 2015 di sirkuit Catalunya kembali menjadi momentum kejayaan Jorge Lorenzo. Pebalap Movistar Yamaha MotoGP menyelesaikan balapan 25 lap dengan catatan waktu 42 menit 53,208 detik dan kecepatan rata-rata 165,3 km/jam.

Dengan catatan ini berarti Jorge Lorenzo menjadi pebalap kedua dengan rekor kemenangan terbanyak di Catalunya, dengan empat kemenangan (di bawah Valentino Rossi dengan rekor 6 enam kemenangan di Catalunya). Di posisi kedua, ada rekan setimnya Valentino Rossi yang terpaut 0,885 detik di belakangnya dan kecepatan rata-rata 165,2 km/jam.

Hasil kemenangan Jorge Lorenzo di Catalunya ini membuatnya tetap tertahan di posisi kedua klasemen sementara, namun hanya terpaut satu poin di belakang Valentino Rossi. Jorge Lorenzo berhasil mengumpulkan nilai 137, sementara Valentino Rossi di puncak klasemen dengan nilai 138.

Hasil podium di Catalunya ini nyaris sesuai dengan prediksi M Abidin, GM After Sales & Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (baca Dua Pebalap Suzuki Pimpin Start MotoGP Catalunya). “80% accuracy prediksinya, sayang Dovizioso jatuh,” kata pemilik akun FB Abidin San.

Kemenangan posisi 1 – 2 pebalap Movistar Yamaha MotoGP itu disertai dengan drama jatuhnya beberapa pebalap unggulan. Dimulai dengan jatuhnya Marc Marquez (Repsol Honda Team) pada lap ketiga, tiga lap kemudian di lap keenam giliran Andrea Dovizioso (Ducati Team) yang jatuh, dan lima lap menjelang finish giliran sang pemegang posisi pole Aleix Espargaro (Suzuki Ecstar) yang terjatuh.

Menurut Abidin San, jatuhnya MM93 dan Dov4 karena kesalahan pebalap. “MM93 di lap 3 ingin mengunci JL99 agar tidak menjauh di lap-lap awal, padahal efek knalpotnya tidak efektif meredam traksi roda belakang yang belakang berlebih. Sementara Dov4 juga terlalu memaksa saat temperatur naik,” jelas Abidin San. 

Sementara Aleix Espargaro yang bisa bagus pas QTT, karena menggunakan ban soft atau extra soft, tapi pada sat race harus menggunakan ban medium seperti yang digunakan JL99. “Hasilnya 10 lap pasti tergerus, dan dia maksa. Ya, jatuh.” 

Menurut Abidin San, sirkuit Eropa sulit taklukkan Yamaha M1 yang mengeremnya 10 meter lebih lambat saat masuk tikungan dibanding Honda dan Ducati. Padahal di sisi lain, sirkuit balapan di Eropa cenderung banyak high speed cornering. “Team (Repsol) Honda sudah tiga kali mencoba improve dengan electronic improvement, dan di (sirkuit) Mugello new rear arm gagal, dan ganti knalpot gagal lagi, karena MM push until the limit menjelang speed cornering.” 

Well, selamat buat Movistar Yamaha MotoGP. Sampai ketemu di seri kedelapan di sirkuit Assen (Belanda) 27 Juni 2015.

TERKINI
Mazda Indonesia Resmi Buka Diler Baru di Jemursari, Surabaya NETA Raih Penghargaan `Favourite Car Brand Launch` Untuk NETA V-II di PEVS 2024 MMKSI Relokasi Diler Mitsubishi Motors SUN Malang Kota, Lebih Lengkap dan Nyaman "King Umar" Pembalap Terbaik Indonesia di TCR Asia Series 2024 Round 1 Sepang Malaysia, Ini Sederet Prestasinya