Catatan Ali Adrian : Pentingnya Kerjasama Tim & Pembalap Untuk Set Up Motor

Selasa, 23/10/2018 12:05 WIB

mobilinanews (Jakarta)  - Dalam sebuah ajang balap, set-up kendaraan menjadi hal yang krusial. Set-up yang dilakukan biasanya meliputi mesin, pemilihan gear, pemakaian ban dan suspensi.

 Keberhasilan tim mekanik dalam menyeting dipengaruhi pula kemampuan pebalap dalam memberifeed back alias masukan teknis. 

Secara sederhana, proses menyetting mesin balap merupakan gambaran nyata bagaimana terjadinya kerjasama di sebuah tim balap.

Performa sebuah mesin balap akan muncul dengan optimal jika komponen-komponen di dalamnya dapat disesuaikan dalam menghadapi tantangan yang ingin ditaklukkan. 

Mesin yang punya kekuatan besar harus padu dengan kemampuan ban,  pemilihan gear, juga pilihan suspensi yang tepat. Dan semua itu mengarah kepada kondisi lintasan juga riding style seorang pembalap.

Menurut Ali Adriansyah Rusmiputro, pembalap Indonesia yang berlaga di ajang World Supersport 300 (WSSP300), set-up yang tepat dapat menjadi modal awal untuk meraih hasil bagus.
 
Menurut Ali Adriansyah, pada balap motor yang ia ikuti itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyeting sepeda motor. Dan settingan sepeda motor tergantung pada karakter sirkuit yang akan menjadi ajang balapan.

 Hanya saja, menurut pebalap Pertamina Enduro Racing Team itu, di WSSP300 area perubahan yang boleh dilakukan sangat terbatas. Akhirnya, yang lebih banyak dilakukan  adalah pengaturangear, bukan mesin.
 
"Set-up sepeda motor akan berbeda tergantung sirkuit yang dihadapi. Ada sirkuit yang flat, ada yang naik turun, atau ada juga yang banyak tikungan," ujar Adrian.

 "Dari pengalaman saya di WSSP300, settingan mesin tidak banyak berubah, yang banyak berubah adalah pemilihan gear, itupun hanya pada sproket," paparnya lagi.
 
Menurut Ali Adriansyah, pemilihan dan pengaturan sproket tergantung pada karakter sirkuit dan gaya balap seorang rider. Pengaturan pada sirkuit yang berkarakter naik-turun akan berbeda dengan sirkuit yang flat atau sirkuit yang banyak tikungannya.

"Terkadang kita harus mengorbankan performa di trek lurus agar lebih enak di tikungan, kadang kita harus mengorbankan dua tikungan supaya lebih bagus di tikungan lainnya.".

Kompromi semacam itu merupakan hal yang biasa dilakukan, karena tidak mungkin melakukan settingagar sepeda motor dapat sempurna di setiap bagian sirkuit.

Adrian memberi contoh bahwa Sirkuit Algarve Portimao, Portugal merupakan salah satu sirkuit yang rumit dalam menentukan settingan. Tidak hanya bagi pebalap, tapi juga bagi mekanik dalam mengatur sepeda motor mereka.

 "Di Portugal itu sirkuitnya ada bagian yang sangat menanjak, ada juga yang sangat curam. Jadi kita harus benar-benar mampu membuat settingan yang tepat untuk mendapatkan hasil maksimal," pungkas Adrian. (bs)


 

TERKINI
Bengkel Siaga Suzuki Jadi Andalan Pemudik: Permintaan Melesat 56% Tahun 2024 PEVS 2024: Kendaraan Listrik Menjadi Wadah Komersial Bergengsi hingga Media Edukasi dan Unjuk Prestasi Pelajar Indonesia PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan Planet Ban Hadirkan Kampanye Keberlanjutan Industri Otomotif Dalam Bisnis!