Senin, 31/12/2018 13:31 WIB
mobilinanews (Jakarta) – Setelah 3 tahun Kejurnas Gokart menggunakan mesin Rok, maka tahun 2019 akan ditambah dengan mesin X30. Maksudnya, pegokart diperbolehkan menggunakan mesin Rok ataupun X30.
Siapa yang mendapat point tertinggi di akhir musim berhak menyandang predikat sebagai Juara Nasional.
Bagaimana cerita yang benarnya? Menurut Ade Satya, yang menjadi Promotor Nasional (Pronas) dari ESHARK Motorsport adalah didasari perkembangan gokart yang dinamis baik di Asia maupun dunia.
“Kebetulan, pihak X30 sudah duduk bersama dengan ESHARK. Bagai gayung bersambut, setelah diskusi dengan tim inti ESHARK dan beberapa teman komunitas gokart Indonesia, akhirnya kami setuju X30 masuk ke salah satu mesin yang dipergunakan di ESHARK,” ujar Ade Satya kepada mobilinanews.
F1 2024 Miami: Max Verstappen Tetap Paten, Pesona Hamilton Masih Ada Meski Melawan Pembalap Papan Bawah
Ofero Picassio, Modal RP 13 Jutaan Sudah Bisa Beli Motor Listrik Seperti Vespa 946 Dior
Peugeot Resmi Undur Diri dari Indonesia, Stellantis Pastikan Layanan Purna Jual Tetap Tersedia
Sebelum diputuskan kedua mesin ini berhak mengisi slot Kejurnas, lanjut Ade Satya, tentu pihaknya minta izin kepada IMI Pusat sebagai induk organisasi bermotor Indonesia.
Secara performa Mesin, menurut dia, keduanya hampir setara. “Kalau X30 itu lebih kuat di bottom (RPM putaran bawah), namun menengah ke atas kurang.
Sebaliknya, Rok kurang di bottom tapi kuat di RPM putaran menengah ke atas,” lanjut Ade Satya.
Nah, para pegokart pada dasarnya memiliki perbedaan 2 karakter tersebut. Demikian pula para mekaniknya, Merasa ada yang lebih cocok dengan karakter mesin Rok, namun juga ada yang lebih sreg dengan Karakter Mesin X30. (budsan)
Keyword : Kejurnas Gokart 2019Rok & X30Eshark MotorsportSentul International Karting CircuitAde Satya10 pegokart ke world final