Kamis, 28/03/2019 02:01 WIB
mobilinanews (Sentul) - Progress cepat dialami Kemas Bintang, dengan selalu naik podium pada 2 event gokart terakhir di Sentul dan Shah Alam, Malaysia.
“Dia lebih cepat beradaptasi dengan situasi baru, trek baru,” sahut Mursid Kamil, pelatih dan bos Kanaka Racing Team.
Itu diperoleh dari akumulasi mengikuti balapan di Asia dan Eropa tahun lalu. Dari segi teknis dan attitude, lanjut Mursid pelan tapi pasti juga makin oke.
“Bintang sekarang bisa memberi masukan sesuai apa yang dia rasakan pada gokartnya. Dan kalau balapan pada kondisi hujan, memang suatu yang dia suka,” lanjut Mursid.
Eshark Rok Cup 2020 : Overall Kedua, Bintang Alisyahbana Siap Naik Kelas Junior Musim Depan!
Mengenang Mursid Kamil : Pelatih Yang Sabar dan Bisa Membangun Karakter Pegokart
Gokart : Mursid Kamil, Bos Kanaka Racing Itu Telah Berpulang...
Hasil seri 2 Kejurnas kemarin di mana Bintang berhasil juara ke-1, menurut Mursid merupakan hasil perpaduan skill, input dan driver sehingga bisa pede dengan mesin dan sasis gokartnya.
Pada event Asia Max Challenge (AMC) Shah Alam Malaysia pada 17 Maret lalu, di mana Bintang untuk kali pertama berlomba dengan Rotax Max juga cukup menggembirakan.
“Meski belum teratas, tapi bisa naik podium sudah hasil bagus. Karena dia belum familiar dengan Rotax Max,” terang Mursid.
Di Shah Alam kemarin, pelajar kelas 5 SD di Palembang ini bisa mengikuti system baca data yang ada di micro 5 dan didownload ke laptop. Bisa dibaca dari hasil latihan yang dia capai.
“Mulai titik rem, ngengas & kondisi mesin semua bisa dipantau dari situ. Jadi bisa meminimasi hal-hal yang tak terduga. Semua fasilitas itu sudah disiapkan oleh papanya,” urai Mursid yang malang melintang di ajang gokart.
Toh di mata dia, Bintang akan mengalami sedikit kendala bersaing dengan pembalap yang memakai mesin IAME X30 di kondisi trek kering.
Salah satu alasan Bintang memilih pakai mesin Vortex Mini Rok, karena terobsesi bisa lolos ke Rok Cup Final International di South Garda, Italia. (Hilary)