Jum'at, 19/04/2019 21:20 WIB
mobilinanews (Cina) - Sebelum musim F1 2019 bergulir, team principal Ferrari, Mattia Binotto, sudah terang-terangan mengatakan Vettel akan mendapat prioritas di setiap "situasi 50/50".
Binotto menilai Vettel lebih berpengalaman daripada Leclerc dan memiliki peluang lebih besar dalam perebutan gelar juara tahun ini.
Pada balapan GP Tiongkok, Leclerc, melaju di posisi ketiga, diminta memberikan jalan kepada Vettel. Dengan strategi yang kurang diuntungkan di sisa balapan, pembalap Monako itu akhirnya turun satu posisi lagi ke urutan kelima.
"Menurut saya ini masih pertarungan terbuka. Walau saya menyukai Sebastian dan mengakui kemampuannya, kita punya pembalap muda yang juga mampu memenangi gelar juara dunia," kata Gerhard Berger merujuk pada Leclerc.
F1 2023 Singapura: Kadal Ganggu Verstappen, Ferrari Terinspirasi Momen Monza 1988
F1 2023 Belanda: Max Verstappen Berpeluang Samai Rekor Alberto Ascari dan Sebastian Vettel, Juara 9 Kali Beruntun
F1 2023: Alonso 3 Kali Podium di 3 Race, Sebastian Vettel Yang Tinggalkan Aston Martin Berkomentar Begini
Jadi itu tidak cukup untuk membuat mereka berkata, 'yang satu berpengalaman, yang satu tidak, jadi kami akan memakai kartu pengalaman'. Menurut Berger, Ferrari mengambil keputusan yang salah.
Namun begitu, ini bergantung di mana posisi keduanya berada. Tahun lalu, di Monza, waktu itu bos Ferrari masih Maurizio Arrivabene membiarkan pertarungan terbuka di fase akhir musim.
Padahal waktu itu sudah jelas pembalap Ferrari yang berpeluang bukan [Kimi] Raikkonen, melainkan Sebastian.
"Jadi dalam situasi seperti itu, saya akan mengambil tindakan yang berbeda. Jadi ini tergantung momennya. Apakah Anda benar-benar tidak ingin memberi seseorang kesempatan untuk bersaing memperebutkan juara? Jika itu dilakukan pada balapan pertama atau kedua, saya tidak setuju," terang salah satu legenda F1 ini.
"Jelas, Vettel memiliki peran yang sulit saat ini. Ada pembalap muda potensial, kemudian tuntutan mempersembahkan gelar juara untuk Ferrari, dan memenanginya dengan mengalahkan Hamilton. Ferrari harus lebih fair dong," pungkas Berger. (hilary)