Sabtu, 25/05/2019 22:45 WIB
mobilinanews (Italia) - Jadwal puasa Ferrari tampaknya bakal panjang dari situasi saat ini, 13 balapan tanpa sekalipun menang. Kemenangan terakhir dicetak Sebastian Vettel di GP Belgia tahun lalu.
Di tengah supremasi Mercedes, tak heran kalau para driver sudah tampak putus asa. Keluhan Vettel dan pembalap muda Charles Leclrec soal ban yang tak kunjung klop tak berubah dari satu race ke race berikutnya.
Jangankan lawan Mercedes, ketemu tim Red Bull pun acap kewalahan. Vettel memang coba bijak dengan tak menyalahkan timnya.
Tapi, beda halnya dengan Leclrec yang gagal raih kemenangan di seri pembuka hanya karena degradasi ban di lap-lap terakhir.
F1 : Rombak Total Mesin Ferrari, Binotto Ambil Resiko Besar di Maranello
Bos Ferrari: Kami Akan Kembali ke Era Schumacher
F1 2019: Bos Ferrari Tegaskan Vettel Tetap Jadi Prioritas
Belakangan masalah teknis merambat ke suspensi dan manuver di tikungan.
"Ferrari seperti tak tahu harus bagaimana," ketusnya menyikapi persoalan yang tak kunjung bisa diakali para teknisi Ferrari.
Team Principal Mattia Binotto tentu tak harus ikut putus asa. Sebagai pemimpin yang baru diangkat Januari lalu ia tetap coba naikkan moral pembalapnya.
"Wajar kalau mereka frustrasi, saya tak ragukan itu. Kewajiban utama kami adalah menyiapkan mobil kompetitif buat mereka. Masih banyak poin yang bisa direbut," tangkis Binotto.
Sah Binotto bilang begitu. Tapi, musim ini semakin jauh cita-cita Vettel meraih gelar dunia ke-5 dan kali pertama bersama tim Italia itu. Ia sudah defisit 48 poin hanya dalam 5 ronde balapan.
Dan, tampaknya semakin jauh juga asa para tifoso yang ingin 'buka puasa' sejak gelar terakhir 2007.
Musim ini baru 3 kali Ferrari naik podium dan tertinggal 96 angka di kejuaraan konstruktor.
GP Monaco besok Minggu (26/7/2019), juga sama sekali tak menjanjikan sukses setelah Vettel hanya mampu finish urutan 4 di kualifikasi Sabtu (25/5).
Tak heran kalau tifosi Si Merah kembali berang. Kini mereka mendesak manajemen untuk menarik kembali Simone Resta dari tim Alfa Romeo. Mantan desainer Ferrari itu dinilai bakal mampu mengubah nasib.
Sayang, Binotto menilai itu bukan langkah bijak meski bilang akan menjajaki kemungkinannya.
Dan, di sisi lain, Binotto mengaku normal saja bila the young team yang saat ini membantunya masih perlu belajar. (rnp)