Rabu, 24/07/2019 01:52 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Dyandra Promosindo didirikan pada 3 Maret 1994, bermula dari kantor di Jalan Widya Chandra, Jakarta.
Karena berkantor di kawasan elit yang dikenal sebagai komplek pejabat tinggi negara itu kemudian lahirlah nama Dyandra Promosindo, dari kata Widya Candra.
Sejak itu, Dyandra Promosindo dipercaya menyelenggarakan beberapa pameran skala menengah dan besar yang diselenggarakan tahunan, diantaranya pameran otomotif (Indonesia International Motor Show), pameran fotografi dan produk digital (FOCUS) dan pameran komputer (Festival Komputer Indonesia, Indonesia Celullar Show dan Mega Bazaar Computer).
Pada 1999, Dyandra Promosindo bergabung ke dalam Kompas Gramedia Group, yang merupakan salah satu perusahaan media massa terbesar di Indonesia yang ada sejak 1963.
MotoGP Spanyol 2024 : Francesco Bagnaia Pimpin Skuad Ducati, Kuasai Podium Juara di Sirkuit Jerez
OnePrix Palopo 2024 : Andi Gilang dari ART Yogyakarta Juara Kelas OP1 Expert, Diwarnai Hujan Deras dan Red Flag
Paguyuban Motor Si Paling Paham Gelar Halal bi Halal di Warung Solo Kemang, Simak Keseruannya
Pada 2005, untuk mendukung bisnis pameran, Dyandra Promosindo mengakusisi Samudra Dyan Praga, perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor pameran.
Seiring perubahan zaman, pada tahun 2007 dibentuklah perusahaan induk (holding company) dari Dyandra Promosindo, yaitu PT Dyandra Media International, Tbk (DMI).
Sepanjang tahun 2011-2012, DMI melakukan pengakusisian PT Nusa Dua Indonesia yang bergerak di bisnis Convention & Exhibition hall.
Lantas juga mengakuisisi PT Graha Multi Utama yang menggeluti bisnis perhotelan dengan brand Hotel Santika dan Hotel Amaris.
Kemudian dilakukan restrukturisasi usaha dengan pembentukan empat sub-holding, yaitu PT Dyandra Promosindo (Penyelenggara Acara), PT Dyamall Graha Utama (Bisnis Pendukung Acara), PT Nusa Dua Indonesia (Convention & Exhibition Hall) dan PT Graha Multi Utama (Bisnis Hotel) menjadi entitas anak PT Dyandra Media International Tbk.
Pada 2012, Dyandra Promosindo mulai memasuki bisnis entertainment, yaitu promotor yang menyelenggarakan konser international, seperti Michael Buble, Jennifer Lopez, David Foster, Bruno Mars, EXO: the Planet, Avenged Sevenfolds, Ariana Grande, David Guetta, Alesso, ASOT 650, Disney on Ice, Barbie dan John Mayer.
Pada 25 Maret 2013, Dyandra Media International mulai menjadi perusahaan terbuka dan secara resmi tercatat sebagai emiten baru di Bursa Efek Indonesia dengan kode bursa DYAN.
Dyandra sebagai holding company alias perusahaan induk, memayungi 23 perusahaan MICE.
Hingga saat ini, Dyandra Promosindo tercatat memilki 11 anak perusahaan yang fokus pada bisnis Professional Event & Exhibition Organizer, Promotor Musik, Brand Activation dan Digital Agency.
Yaitu PT Kerabat Dyan Utama (Radyatama), PT Dyandra Global Edutainment (DGE), PT. Debindo Mitra Tama (DMT), PT Debindo Mitra Dyantama (DMD), PT Dyandra Tarsus International (DTI), PT Dyandra Communication (Dyacomm), PT Fasen Creative Quality (Quad), PT Visicita Imaji Semesta (Visicomm), PT Idea Besar Komunika (Ideacomm), PT Visi Sarana Media Digital (Underlined) dan PT Dyan Mas Entertainmen (DMEAsia).
“Banyak hal menarik terjadi di Dyandra Promosindo selama 25 tahun ini. Doa kami semua agar Dyandra Promosindo menjadi perusahaan Event & Exhibition Organizer terbesar dan terbaik di Asia Tenggara melalui pengelolaan event sebagai brand dengan pemanfaatan teknologi terbaru didukung SDM yang kreatif dan berdaya saing tinggi," harap Hendra Noor Saleh, Presiden Direktur Dyandra Promosindo. (bs)
Keyword : Sejarah dyandra promosindo jalan widya candra hendra noor saleh dyandra promosindo dyandra promosindo 25 tahun