Usai Perkosa Suzuki Jimny, Ini yang Dirasakan Julian Johan

Selasa, 30/07/2019 16:19 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Generasi terbaru Suzuki Jimny memang menarik perhatian. Kendaraan SUV yang cukup melegenda ini memiliki banyak penggemar. Tidak terkecuali offroader profesional, Julian Johan yang secara terang-terangan sudah begitu lama menantikan kehadiran generasi ke-4 Suzuki Jimny.

Demi menjawab rasa penasarannya, Jeje, sapaan akrab Julian Johan beberapa waktu lalu melakukan test drive untuk merasakan langsung impresi dan performa All New Jimny.

Menurut Jeje, jika dibandingkan dengan Jimny generasi ke 2 yang hanya 1000cc (Mesin F10A), Jimny generasi ke 4 jauh lebih bertenaga karena sudah menggunakan mesin 1500cc (Mesin K15B). Catatan Jeje, untuk penggunaan Onroad memang tenaga cukup mumpuni. Tetapi begitu masuk ke medan Offroad, barulah terasa tenaga mesinnya sedikit menahan. Khususnya ketika melewati kontur jalan Offroad yang tidak rata alias naik turun.

"Bagi saya sebenarnya tidak terlalu masalah. Karena Offroad dengan kondisi Underpowered (Kurang tenaga) adalah salah satu kenikmatan memakai Jimny. Kita terbantu dari bobot bodynya yang ringan. Sementara untuk menyiasati Underpowered nya bisa dengan penggantian rasio gigi gardan, dan sebagainya. Diluar urusan tenaga mesin, satu hal yang disayangkan adalah penggunaan Drive By Wire. Memang hal ini tidak bisa dihindari di mobil modern, tapi menurut saya satu lagi ciri khas Offroad menggunakan Jimny, adalah dengan mengocok pedal gas secara berulang saat sedang Offroad. Itu adalah kepuasaan Offroad dengan Jimny yang tidak ditemukan lagi di Jimny baru," terang Jeje. 

 

Lebih lanjut, Jeje masih mempertanyakan apakah transmisi Automatic cocok untuk offroad. "Menurut saya masih sangat mampu dan cocok untuk penggunaan Offroad. Tapi karena rasio giginya yang tergolong halus, jadi kita akan lebih sering berpindah ke mode 4L, ketimbang jika kita menggunakan transmisi Manual. Kalau kita berbicara mengenai transfer case nya, rasio gir pada mode High dan Low keduanya sangat cukup dan sesuai untuk menggerakan bobot sebuah Jimny. Tetapi satu hal yang saya sangat sayangkan adalah, fitur Brake LSD hanya ada pada mode 4H, dan tidak ada pada mode 4L. Brake LSD adalah LSD elektronik yang bekerja dengan mengaplikasi rem ke roda yang mengalami spin, sehingga traksi kembali optimal diantara setiap roda. Jadi sangat disayangkan pada mode 4L, Jimny ini jadi terasa tidak berdaya saat ban sedikit terangkat. Karena traksi langsung hilang layaknya tidak menggunakan LSD," terangnya.

Kemudian, catatan positif diberikan Jeje untuk aspek sasis dan suspensi Jimny. Bahkan Jeje secara terang-terangan menyebut suspensi Jimny terasa seperti Jeep Wrangler.

"Zaman sekarang ini, semakin jarang mobil baru yang masih menggunakan gardan Solid dengan sasis Ladder Frame. Diantaranya hanya Suzuki Jimny dan Jeep Wrangler. Jadi jika ditanya seperti apa persisnya rasa suspensi Jimny? Saya akan menjawab, seperti Jeep Wrangler versi lebih ringan.

Ya, Jimny generasi ke-4 menggunakan Solid Axle dengan sistem suspensi 3 Link. Kenyamanan Onroadnya sudah tidak diragukan, terutama berbicara mengenai body roll yang tergolong minim limbung. Tapi begitu dites travel suspensinya di medan Offroad, barulah terlihat kekurangan suspensi 3 Link dibandingkan suspensi 4 Link.

"Travel suspensi di gardan belakang sudah lebih dari cukup, sementara travel di gardan depan dirasa kurang. Tapi secara overall, kombinasi travel suspensi keduanya sudah lebih dari cukup untuk Light Offroad. Untuk handling dan bantingan suspensi, pada kecepatan rendah tergolong Stiff/kaku tetapi nyaman. Begitu dicoba pada kecepatan tinggi ala Speed Offroad, disinilah baru saya merasa terkejut karena handling mobil sangat nurut dan suspensinya pun cukup stabil walaupun mobil dibelokan secara tiba-tiba," jelas Jeje.

Pada akhirnya, Jeje menyimpulkan Suzuki Jimny generasi ke 4 ini sangat "Fun to Drive". Tidak hanya untuk penggunaan Onroad, tapi juga untuk Offroad. Ciri khas Offroad dengan body ringan dan mesin bertenaga ngepas masih bisa dirasakan di mobil ini.

"Suspensi secara overall sudah lebih dari cukup untuk Light Offroad. Tetapi satu hal yang sangat disayangkan, Brake LSD tidak ada di mode 4L. Padahal logikanya kita membutuhkan traksi maksimal saat medan Offroad lebih berat. Dan disaat itu pastinya kita akan menggunakan mode 4L. Tapi hal itu masih bisa diatasi dengan menggunakan LSD aftermarket didalam gardan," tutup Jeje. (adr)  

 

 

TERKINI
Prediksi Bos McLaren, Kepergian Adrian Newey Awal Eksodus di Red Bull Racing, Termasuk Max Verstappen Pengunjung PEVS 2024 Tembus 40.500 Orang, Transaksi Capai Rp400 Miliar! Sepakat Majukan Elektrifikasi, Mobil Anak Bangsa Tandatangani MoU Dengan Perusahaan Teknologi Hingga Survei Ramaikan PEVS 2024, Kosmik Gelar EV Funrace Bersama Axial Garage dan 645Magazine