Selasa, 27/08/2019 19:03 WIB
mobilinanews (Serpong) - Pentolan Intersport AR Team, Akbar Rais menjelaskan bahwa membangun mobil drifting tidak selamanya harus memakan biaya besar. Namun jika kebutuhannya untuk kompetisi tentunya memang harus berkorban dana yang lebih besar.
Akan tetapi, untuk kalian yang berniat belajar ngedrift, ternyata masih bisa kok ngebangun mobil dengan biaya yang masih masuk akal.
Akbar menuturkan, hal pertama yang harus ditentukan adalah pilihan mobil. "Yang pasti jenisnya harus sedan dengan sistem penggerak roda belakang (rear wheel drive). Kalau untuk gerak roda depan nggak bisa. Drifting itu kan ngedorong, kalau gerak depan jatuhnya narik," terang Ucok, sapaan akrab Akbar Rais di acara konferensi pers Intersport AR Team, Selasa (27/8) di The Flavor Bliss Alam Sutera, Serpong.
Kemudian dalam kondisi standar mobil belum bisa dipakai untuk drifting, jadi harus dimodifikasi khususnya gardan atau yang disebut LSD (Limited Slip Diffrential), dan mengganti suspensi depan belakang.
Bengkel Siaga Suzuki Jadi Andalan Pemudik: Permintaan Melesat 56% Tahun 2024
PEVS 2024: Kendaraan Listrik Menjadi Wadah Komersial Bergengsi hingga Media Edukasi dan Unjuk Prestasi Pelajar Indonesia
PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan
“Yang paling penting itu ada di gardan, cara murahnya LSD di las, dan mengganti coilover lebih rigid agar tidak limbung. Untuk budget kita bisa bikin mobil daily drift di bawah Rp130 juta,” lanjut Ucok.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah kapasitas mesin minimal 2000 cc hingga 4000 cc. Artinya jangan harap kalian bisa ngedrift dengan mobil bermesin 1000 cc.
"Drifting itu butuh power besar, itu juga alasan kenapa mobil penggerak depan tidak cocok. Apalagi mesin 1000 cc itu nggak bisa dipakai drift," bebernya.
Nah yang terakhir dan tidak kalah penting adalah tempat latihan. Akbar menghimbau agar yang baru belajar drifting latihan di area tertutup alias bukan di jalan umum. "Latihannya harus di tempat tertutup. Jangan latihan di jalanan," tutup Ucok. (adr)