MotoGP 2020: Ultimatum Ducati, Finish Ke-2 Berarti Gagal

Jum'at, 31/01/2020 14:48 WIB

mobilinanews (Italia) - Tiga tahun beruntun (2017-2019) finish di peringkat 2 membuat Luigi Dall`Igna gerah sekaligus penasaran. GM Ducati Corse yang bertanggungjawab pada seluruh area teknis itu mematok target tetap pada 2020: juara!

"Tak ada perubahan sasaran, fight berebut titel. Jika kembali finish ke-2, berarti gagal. Kalah!" tegas Gigi, panggilannya.

Belajar dari kekalahan telak pada musim 2019 (saat Andrea Dovizioso hanya meraih 2 kemenangan, padahal pada musim 2017 bisa 6 kali menang dan 2018 mendapuk empat kemenangan), Gigi menyebut ia dan jajaran insinyur Ducati bekerja ekstra keras di pabrik Bologna. Tak lain untuk membuat DesmosediciGP 20 lebih kompetitif. Baik di trek lurus seperti kekuatan Ducati selama ini, maupun di dalam tikungan yang masih jadi keluhan pembalapnya.

"Kami menyentuh pengembangan di semua area. Mesin, sasis, suspensi maupun paket aerodinamikanya. Ke sesi tes Sepang dan Qatar kami akan bawa item baru, swingarm dan fairing," katanya.

Semua itu bertujuan agar duet pemablap Dovi dan Danilo Petrucci tak lagi hanya unggul di trek lurus, tapi juga semakin lincah di tikungan. Untuk merapatkan jarak di dalam tikungan Desmo 20 tak hanya dibekali sasis baru, tapi juga dijejali inovasi baru di area depan dan setang motor agar lebih lincah pergerakannya.

"Sayangnya kreativitas kami terhalang oleh regulasi dengan sejumlah batasan. Pada akhirnya tentu semua peranti baru ini sesuai aturan."

Intinya, Gigi sudah pahami seluruh kekuatan dan kelemahan Honda bersama Marc Marquez. Kini potensi yang dimiliki Ducati diyakini sanggup bersaing di semua sirkuit dan pada semua situasi.

"Dalam uji coba semuanya positif. Bukti riilnya tentu hanya akan bisa dilihat saat race," lanjut Gigi yang mengapresiasi besaran budget yang digelontorkan Ducati meskipun katanya tak sebesar Honda dan Yamaha.

Melihat semangat dan ultimatum bosnya, Dovizioso selaku joki utama menyambut dengan perubahan. Selain persiapan fisik yang ia tempa lebih keras dibandingkan sebelumnya, ia juga berusha mengubah mentalitas bertarungnya. Mulai musim ini ia memancang kata `Undaunted` pada bagian belakang baju balapnya. Arti kata itu tak pernah takut, tak pernah menyerah.

"Itu kata pengingat untuk diri saya sendiri," terang Dovi yang sudah mulai lempar tantangan terbuka buat Marquez

"Tak ada yang tak bisa dikalahkan, termasuk Marquez."

Selain mental bertarungnya, Dovi juga berencana memperbaiki posisi start di sesi kualifikasi. Sebab, jika ia bisa rutin start dari front row maka jalan menuju kemenangan lebih terbuka. Tak lain karena ia punya keahlian memenej kinerja ban motornya sehingga acap finish melebih starting grid-nya.

Bakal seru karena Marquez pun pasti undaunted meski tak harus ia ucapkan. (rnp)

 

 

 

 

TERKINI
Bengkel Siaga Suzuki Jadi Andalan Pemudik: Permintaan Melesat 56% Tahun 2024 PEVS 2024: Kendaraan Listrik Menjadi Wadah Komersial Bergengsi hingga Media Edukasi dan Unjuk Prestasi Pelajar Indonesia PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan Planet Ban Hadirkan Kampanye Keberlanjutan Industri Otomotif Dalam Bisnis!