Gawat, Formula E di China dan Jakarta Berpotensi Gagal Digelar

Sabtu, 01/02/2020 13:38 WIB

mobilinanews (Prancis) - Masih seumur jagung dan masih berjuang menancapkan jatidiri di blantika motorsport dunia, penyelenggara FIA-Formula E Championship masih saja diterpa ujian. Dua kota penyelenggara 2020, Sanya (China) dan Jakarta (Indonesia) terancam gagal dengan dua alasan berbeda.

Dari markas besarnya di Paris, Prancis, FIA dan promotor balapan mobil listrik ini mulai berancang-ancang untuk merevisi kalender 2020 yang sudah terjadwal dalam 14 seri. Putaran ke-4 di China pada 21 Maret 2020 sangat berpotensi gagal digelar akibat dampak wabah virus Corona yang semakin menghebohkan.

Meski belum diputuskan, sangat mungkin seri Sanya batal karena seluruh penerbangan dari Inggris dan negara Eropa lainnya dibatalkan hingga bulan Maret. Karena itu pihak promotor kini sibuk mencari celah agar seri yang seharusnya di Sanya bisa disisipkan pada seri balap lainnya. Menjadi dua seri seperti terjadi di Riyadh (Arab Saudi) dan London (Inggris) yang menghelat dua race dalam dua hari.

"Kesehatan dan keselamatan staf kami berikut seluruh partisipan kejuaraan ini menjadi hal paling penting," bunyi rilis penyelenggara Formula E seperti dikutip crash.net.

Jakarta pun menghadapi ancaman serupa. Yang ini karena alasan kesiapan trek yang rencananya muter-muter si seputar Monas. Persiapan lokasi dengan bungkusan program revitalisasi Monas ternyata mengandung persoalan serius. Selain ditentang aktivis lingkungan, ternyata pihak penyelenggara lokal belum mendapat izin pengembangan sekaligus penebangan (pohon). Atas desakan beberapa pihak, termasuk DPRD DKI Jakarta, prosesnya kini dihentikan sementara.

Istilah sementara itu tak jelas sampai kapan. Padahal untuk persiapan sirkuit setidaknya butuh waktu sekitar 3 bulan, sementara jadwal sudah ditetapkan pada 6 Juni 2020. Sekarang sudah masuk Februari, monggo hitung sendiri betapa mepet waktunya!

Kalaupun berandai-andai sirkuit rampung pada pertengahan atau akhir Mei, tak berarti persoalan selesai. Itu sirkuit harus ditinjau lebih dulu oleh FIA menyangkut kelayakan dan faktor keselamatannya. Jika oke semuanya barulah FIA keluarkan homologasi. Homologasi ini yang menjadi syarat mutlak penyelenggaraan.

Menyangkut homologasi ini juga maka seri Jakarta masih ditandai (*) dalam jadwal. Jika tak ada restu FIA jangan harap ada balapan.

Sejauh ini belum ada pernyataan FIA maupun promotor soal kisruh event di Jakarta. Maklum, soal Monas tidaklah masuk dalam urusan mereka. Yang mereka tahu adalah trek selesai pada waktu yang telah ditetapkan.

Jika Sanya gagal dihelat, penyelenggara lokal bisa jadi tak akan rugi terlalu banyak karena kasus terjadi dalam situasi force majeure. Bagaimana jika Jakarta ikut gagal? (rnp)

TERKINI
Prediksi Bos McLaren, Kepergian Adrian Newey Awal Eksodus di Red Bull Racing, Termasuk Max Verstappen Pengunjung PEVS 2024 Tembus 40.500 Orang, Transaksi Capai Rp400 Miliar! Sepakat Majukan Elektrifikasi, Mobil Anak Bangsa Tandatangani MoU Dengan Perusahaan Teknologi Hingga Survei Ramaikan PEVS 2024, Kosmik Gelar EV Funrace Bersama Axial Garage dan 645Magazine