Senin, 23/03/2020 23:28 WIB
mobilinanews (Italia) - Akhir musim 2020 ini hanya dua pilihan Valentino Rossi: pensiun atau terus balapan di tim satelit Yamaha. Lantas, jika pensiun, apa yang menjadi kehilangan terbesarnya?
Bukan momen saat teken nilai kontrak yang belasan juta Euro, bukan pula selebrasi heboh seusai juara. Yang akan terasa hilang dan paling dirindukan justru ritual tradisionalnya sesaat jelang start.
Seperti semua fans Il Dottore sudah ketahui, Rossi punya prosesi `adat` yang spesial di garis start. Ia jongkok di samping besutan YZR-M1 dan merunduk seolah berdoa.
Apa yang ia ucapkan kepada motornya yang ia anggap seorang wanita dengan panggilan she atau her?
Menyala Abang Sean! WRT 31 Menang Gemilang di Imola, Bekuk Valentino Rossi di Kandangnya!
WorldSSP300 Assen 2024 : Pembalap Binaan Yamaha, Aldi Satya Mahendra Ingin Mengulang Kenangan Manis
6 Hours of Imola 2024 : Ada BoP Buat Tim Lain, Namun Sean Gelael dan Team WRT Lebih Inginkan Strategi Bagus
"Aku mengatakan kepadanya bahwa sejak saat itu hanya ada aku dan ia. Bahwa kita harus berjuang bersama menuju podium. Ia (she) harus membantuku mendapatkan poin," tutur The Doctor lewat wawancara khusus dengan SkySport Italia.
Itu ritual rutinnya dan secara psikologis membuatnya lebih tenang serta menyatu dengan besutannya.
"Ia belum pernah menjawab, tapi aku percaya kepadanya," bisik Rossi.
Jika nantinya pensiun maka momen itulah yang paling dirindukan Rossi. Momen yang secara naluriah menghapus ketakutan yang ada, sekaligus konfirmasi pembalap sekelas dirinya pun punya rasa takut setiap kali balapan.
"Anda punya adrenalin dan keinginan untuk bertarung. Saat sama Anda juga takut akan membuat kesalahan. Itu perasaan yang campur aduk jelang start. Saat lampu hijau padam, Anda melesat seakan masuk ke dimensi berbeda," tuturnya.
Tradisi lain Rossi adalah mencermati detik-detik start kelas Moto3. Tak lain untuk mengamati proses padamnya lampu start, agar nantinya bisa ia sesuaikan.
"Saat terburuk adalah kala sesi Moto2 dimulai. Rasa khawatir mulai datang karena sadar bahwa sebentar lagi adalah giliran Anda," imbuhnya.
Penjabaran Rossi ini jelas sebagai manusia biasa yang punya rasa takut. Juga penegasan ritual itu bukanlah berdoa sebagaimana banyak diartikan selama ini.
Rossi hanya membuka komunikasi dengan Si Dia, coba membentuk chemistry ke zona podium. (rnp)
Keyword : Moto GP 2020 Valentino Rossi Yamaha YZR-M1