Selasa, 08/09/2015 16:17 WIB
mobilinanews (Jakarta) – Menanggapi tentang SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) bodong yang lagi diperbincangkan, Mukiat Sutikno selaku Presdir PT Hyundai Mobil Indonesia mengaku tak mau melakukan.
“Iya memang ada beberapa yang mengejar SPK bodong. Tapi kalau dari Hyundai, kami tidak mau karena ujung-ujungnya seperti menghayal saja,” ujar Mukiat kepada mobilinanews.
Lebih lanjut Mukiat menambahkan, lebih baik actual number supaya review adan action untuk strategi yang lebih pas.
Lalu apa tujuan dari membuat SPK bodong? “Biasanya, terkait jika ada incentives award untuk pencapaian selama misalnya pameran. Jadi dealer berlomba mendapatkan yang tertinggi,” sebut Mukiat.
Pengalaman Berkesan Bos Hyundai Indonesia Menjajal New Generation i20 WRC Di Catalunya
Ini Keunggulan Hyundai i20 ala WRC Di GIIAS 2016
Hyundai Tampilkan 2 Varian Limited Edition Dan 3 Produk Terbaru Di GIIAS 2016
Hyundai biasanya memberikan incentives terkait DO (delivery order) ke konsumen.
Sebelumnya pengamat otomotif Bebin Djuana menyebutkan, SPK bodong ini berlangsung sudah sangat lama salah satu tujuannya untuk menyenangkan bos. Sebagian bahkan sampai dilaporkan ke principal sebagai sebuah achievement. Dan sangat bahaya karena bisa menjadi incaran pajak.
Dari SPK ini seringkali customers batal. Tetapi kalau batalnya terlalu banyak, berarti ada yang tidak wajar. Kabarnya sekitar 30 persen dari SPK cancel karena berbagai macam alasan.
Apa tanggapan penyelenggara event pameran otomotif? (bersambung)