Minggu, 17/05/2020 19:10 WIB
mobilinanews (Bali) – Merespon rencana dilangsungkannya balap baru standar covid oleh IMI Pusat dengan guidance dari FIA dan FIM, mendapat respon positif dari navitagor reli senior Anthony Sarwono.
“Ini ide menarik, karena pelaku balap sudah hampir 3 bulan di rumah terus, karena tidak boleh ada ada event balap terkait wabah covid yang sekarang melanda dunia,” ujar Wono – sapaan karibnya – kepada mobilinanews.
Tapi pada balapan yang akan menerapkan protokol kesehatan covid tersebut, Wono mencoba memberi masukan atas beberapa hal.
“Menurut saya sebaiknya dilakukan protokol pemeriksaan covid yang cenderung ringan dan simple aja. Yakni dengan cek suhu dan kemudian ditindaklanjuti rapid test secara random,” ungkap Wono yang juga menjadi langganan sebagai juri/steward balap di Sentul besar maupun Sentul kecil (sirkuit gokart) itu.
F1 2024 Miami: Max Verstappen Tetap Paten, Pesona Hamilton Masih Ada Meski Melawan Pembalap Papan Bawah
Ofero Picassio, Modal RP 13 Jutaan Sudah Bisa Beli Motor Listrik Seperti Vespa 946 Dior
Peugeot Resmi Undur Diri dari Indonesia, Stellantis Pastikan Layanan Purna Jual Tetap Tersedia
Apabila pada pemeriksaan orang mau masuk sirkuit dalam kondisi suhu badan yang tidak normal, lanjut Wono, dengan gejala lain seperti batuk dan bersin terus menerus, ya dilarang masuk.
Yang Wono pertanyakan adalah kalau pembalap dan kru diwajibkan melakukan Swab Test itu biayanya lumayan mahal, hasilnya baru keluar 3-5 hari dan lalu kapan Swab Test itu dilakukan?
“Menurut saya, itu sama sekali nggak efektif, efisien, makan waktu lama serta akan menimbulkan masalah yang cukup pelik di lapangan. Bagaimana dengan marshal dan petugas trek yang jumlahnya ratusan?,” ungkap Wono.
“Sekadar masukan aja yang awam dalam urusan covid dan protokol kesehatan. Tapi mudah-mudahan ada teman yang lebih pakar bisa memberikan masukan yang baik demi terseleggaranya event motorsport yang sudah cukup lama berhenti,” harap Wono.
Masukan lain dari mantan navigator pereli legendaris Indonesia, alm. Tony Hardianto ini kebiasaan di dalam sirkuit juga harus ditata ulang.
"Seperti saat briefing, peserta cukup mendengarkan melalui pengeras suara atau speaker di paddock masing-masing, physical distancing, wajib masker, dokter ditambah, Rumah Sakit rujukan juga ditambah, lalu jumlah petugas RC, kru, mekanik peserta, marshal juga dibatasi dan tentunya tanpa penonton," terang Wono.
Satu hal lagi, penyelenggara membuat siaran live streaming yang bagus, dengan komentator yg keren jadi tidak sekadar pake live streaming.
"Lebih keren lagi kalau bisa Live TV. Semoga balap baru standar covid segera bisa terwujud," pungkas Wono. (bs)
Keyword : Respon positif balap standar covid test kesehatan yang simple anthony sarwono imi pusat balap baru standar covid sirkuit sentul