Navigator Rally Senior Ini Sambut Positif Balap Baru Standar Covid

Minggu, 17/05/2020 19:10 WIB

mobilinanews (Bali) – Merespon rencana dilangsungkannya balap baru standar covid oleh IMI Pusat dengan guidance dari FIA dan FIM, mendapat respon positif dari navitagor reli senior Anthony Sarwono.  

“Ini ide menarik, karena pelaku balap sudah hampir 3 bulan di rumah terus, karena tidak boleh ada ada event balap terkait wabah covid yang sekarang melanda dunia,” ujar Wono – sapaan karibnya – kepada mobilinanews.

Tapi pada balapan yang akan menerapkan protokol kesehatan covid tersebut, Wono mencoba memberi masukan atas beberapa hal.

“Menurut saya sebaiknya dilakukan protokol pemeriksaan covid yang cenderung ringan dan simple aja. Yakni dengan cek suhu dan kemudian ditindaklanjuti rapid test secara random,” ungkap Wono yang juga menjadi langganan sebagai juri/steward balap di Sentul besar maupun Sentul kecil (sirkuit gokart) itu.

Apabila pada pemeriksaan orang mau masuk sirkuit dalam kondisi suhu badan yang tidak normal, lanjut Wono, dengan gejala lain seperti batuk dan bersin terus menerus, ya dilarang masuk.

Yang Wono pertanyakan adalah kalau pembalap dan kru diwajibkan melakukan Swab Test itu biayanya lumayan mahal, hasilnya baru keluar 3-5 hari dan lalu kapan Swab Test itu dilakukan?

“Menurut saya, itu sama sekali nggak efektif, efisien, makan waktu lama serta akan menimbulkan masalah yang cukup pelik di lapangan. Bagaimana dengan marshal dan petugas trek yang jumlahnya ratusan?,” ungkap Wono.

“Sekadar masukan aja yang awam dalam urusan covid dan protokol kesehatan. Tapi mudah-mudahan ada teman yang lebih pakar bisa memberikan masukan yang baik demi terseleggaranya event motorsport yang sudah cukup lama berhenti,” harap Wono.

Masukan lain dari mantan navigator pereli legendaris Indonesia, alm. Tony Hardianto ini kebiasaan di dalam sirkuit juga harus ditata ulang.

"Seperti saat briefing, peserta cukup mendengarkan melalui pengeras suara atau speaker di paddock masing-masing, physical distancing, wajib masker, dokter ditambah, Rumah Sakit rujukan juga ditambah, lalu jumlah petugas RC, kru, mekanik peserta, marshal juga dibatasi dan tentunya tanpa penonton," terang Wono.

Satu hal lagi, penyelenggara membuat siaran live streaming yang bagus, dengan komentator yg keren jadi tidak sekadar pake live streaming.

"Lebih keren lagi kalau bisa Live TV. Semoga balap baru standar covid segera bisa terwujud," pungkas Wono. (bs)

TERKINI
Prediksi Bos McLaren, Kepergian Adrian Newey Awal Eksodus di Red Bull Racing, Termasuk Max Verstappen Pengunjung PEVS 2024 Tembus 40.500 Orang, Transaksi Capai Rp400 Miliar! Sepakat Majukan Elektrifikasi, Mobil Anak Bangsa Tandatangani MoU Dengan Perusahaan Teknologi Hingga Survei Ramaikan PEVS 2024, Kosmik Gelar EV Funrace Bersama Axial Garage dan 645Magazine