Sebelum Membawa Produk Baru, Ini yang Dilakukan PT Toyota-Astra Motor

Minggu, 17/05/2020 21:30 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Bicara mengenai produk Toyota secara global, banyak sekali model-model yang telah diluncurkan. Namun tidak semua produk  bisa didatangkan dan dimasukkan untuk pasar Indonesia.

Sebagai contoh, Toyota RAV4, yang bisa dikatakan sebagai legenda SUV dari Toyota ini, menjadi barang yang selalu dicari konsumen penggemar SUV di Indonesia.

Selain memiliki kapabilitas yang baik dan ditopang dengan desain yang menarik, RAV4 juga dinobatkan sebagai mobil terbanyak di dunia menurut versi OICA.

Tentang kenapa PT Toyota-Astra Motor (TAM) tidak memasukkan SUV tersebut ke Tanah Air, ada beberapa faktor mendasar menjadi pertimbangan TAM.

Selain seberapa besar kebutuhan pasar, tentunya ada hal lain yang tak kalah lebih penting untuk dipersiapkan.

"Saya pikir nggak cuma RAV4, tapi semua produk  line up baru pasti kita pelajari, produk apapun kita pelajari tentu saja. Apa perlu kita masukkan ke Indonesia, kira-kira seperti apa sih masyarakat dan market Indonesia," ujar Anton Jimmi Suwandy, direktur pemasaran TAM.

Kemudian, lanjut Anton Jimmi, baru setelahnya seberapa kebutuhan masyarakat itu kita bicarakan dengan prinsipal bagaimana dengan produk availability-nya.

"Apakah itu dari produksi dari Indonesia atau mungkin region termasuk Thailand atau mungkin di bawa dari Jepang," lanjut Anton Jimmy dalam video conference bersama media kemarin.

Andai produk tersebut sudah bisa dimasukkan untuk pasar Indonesia, ada beberapa langkah lagi yang tentunya dilakukan TAM.

Selain mempersiapkan fasilitas perakitan, juga akan mempersiapkan SDM-nya, serta ketersediaan sparepart untuk model tersebut.

Sehingga butuh banyak proses yang dilakukan prinsipal sebelum meluncurkan atau memperkenalkan produk baru ke pasar otomotif Indonesia.

"Karena meski untuk memperkenalkan satu produk saja, tapi persiapannya cukup banyak. Mulai dari bengkel kita, mekanik, spare part, komunikasi promosinya, pendidikan dari front line dan lain-lain. Jadi investasi dari perkenalan satu produk itu cukup besar," terang Anton Jimmi.

Dari beberapa faktor tersebut, TAM juga harus melihat apakah model yang akan diluncurkan tersebut sesuai dengan karakter konsumen di Indonesia.

Mereka tidak ingin kalau ada produk baru yang segmentasinya sudah diisi oleh produk sebelumnya, sehingga tidak menimbulkan efek domino pada penjualan. (hf)

TERKINI
Dukung Pengembangan Pendidikan Vokasi, AHM-Wahana Makmur Sejati Buka Teaching Factory di Tangerang MMKSI Luncurkan Pajero Sport dan New Xpander Cross Limited Edition, Hanya 800 Unit di Indonesia! Hadirkan Gaya Berkelas, Vespa Rilis Vespa Primavera dan Vespa Sprint 2024 Terbaru! Cara Mudah Merawat Cat Doff Pada Kendaraan, Yuk Simak!