Rabu, 30/09/2020 16:05 WIB
mobilinanews (Bekasi) - Toyota Indonesia kembali menyerahkan donasi kepada pemda, kali ini diperuntukkan bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi.
Berupa 1 unit Kijang Innova ambulance dan 3.000 face mask diserahkan melalui seremoni virtual Wakil Presiden Direktur PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN/" style="text-decoration:none;color:red;">TMMIN) Edward Otto Kanter dan Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal TMMIN/" style="text-decoration:none;color:red;">TMMIN Bob Azam, Selasa (29/9/2020) kepada Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja.
"Kami menyampaikan simpati yang mendalam kepada semua pihak yang terkena dampak COVID-19 dan penghargaan tinggi kepada pemerintah dan tenaga medis yang bekerja keras di garis terdepan dalam penanggulangan pandemi ini," kata Edward Otto Kanter.
Kijang Innova ambulance ini merupakan hasil konversi dari salah satu supply chain kami dan bagian dari aktivitas corporate social responsibility (CSR) dalam membantu menghadapi pandemi COVID-19.
Tancap Gas, Toyota Indonesia Sudah Ekspor 42 Ribu Unit Mobil ke Berbagai Negara Di Awal 2024
Toyota Indonesia Ekspor 285 Ribu Unit Mobil Pada 2023 ke-100 Negara di Dunia
Opportunity Elektrifikasi Besar, Toyota Telah Andalkan Teknologi Hidrogen
"Kami mengalokasikan sebanyak 17 unit Kijang Innova ambulance untuk didonasikan ke berbagai kalangan," lanjutnya.
Sebelumnya juga telah diserahkan Kijang Innova ambulance kepada Palang Merah Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan pondok pesantren.
Bersama para dealer, supply chain, dan afiliasi, hingga kini juga telah disalurkan 108.000 Alat Pelindung Diri (APD) dan 40.000 face mask.
Bantuan langsung berupa paket bahan pokok dan kebutuhan untuk menjaga kebersihan diri guna mencegah penularan COVID-19, seperti hand sanitizer, masker kain, sabun cuci tangan antiseptik, alat pencuci tangan portabel serta kebutuhan lainnya juga telah dibagikan kepada masyarakat di lingkungan sekitar dan dealer kami di seluruh Indonesia
"Kami juga bekerjasama dengan pihak akademisi, seperti Universitas Indonesia dan Balai Latihan Kerja (BLK) seperti Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta," lanjut Edward Otto Kanter. (wan)