Kamis, 01/10/2020 17:05 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Di tengah pandemi covid, mekanik balap GRT Racing Team, Hadi Taruna (akrab disapa Hatar) tengah sibuk merestorasi mobil retro Peugeot 505.
Hatar memang sangat doyan mobil lansiran Prancis itu. Di rumahnya, ada beberapa model Peugeot yang terparkir. Bahkan, sampai mobil balap yang diturunkan untuk balap European Touring Car Championship (ETCC), juga menggunakan Peugeot.
"Alasan utama merestorasi adalah rasa kangen terhadap Peugeot 505, karena waktu awal main mobil pada 20 tahun yang lalu, saya punya Peugeot 505. Dan melihat mobil-mobil retro lagi happening, akhirnya memutuskan ikut meramaikan kancah dunia peretroan," ungkap Hatar kepada mobilinanews.
Namanya merestorasi mobil retro, Hatar menghadapi kesulitan dalam membangun kembali Peugeot 505. Terlebih untuk mengembalikan kondisi interior yang bisa dikatakan sebagai kesulitan utamanya. Namun, rintangan tersebut berhasil ditaklukkan ayah dua anak ini.
Proyek Baru Engineblocks Autoworks, Restorasi Mesin Peugeot Lawas
Mekanik Balap ETCC Ini Lagi Keranjingan Gowes, Pulangnya Mampir Kulineran Favorit!
Suka Duka Memelihara Mobil Peugeot Untuk Balap di Mata Hadi Taruna
"Kesulitan utama ya mungkin sama seperti mobil-mobil retro lainnya, mencari kondisi yang utuh. Untuk urusan ini, saya rajin hunting parts copotan atau yang baru baik di dalam atau luar negeri," tambah Hatar.
Peugeot 505 GTi yang direstorasi ini sebelumnya masih menggunakan sistem injeksi jetronik.
Namun akan dirubah dengan menggunakan sistem injeksi yang lebih modern. Oleh karena itu, dalam pengerjaannya membutuhkan waktu cukup lama lantaran harus melakukan beberapa riset hingga sistem injeksi bisa terpasang dengan baik.
"Saya memutuskan meminang Peugeot 505 GTi karena varian tersebut sudah injeksi dan sporty dengan kapasitas mesinnya 2.200 cc. Tantangannya bagaimana merubah sistem injeksi pada 505 GTi yang jetronik, dengan sistem EFI MAP sensor seperti teknologi sekarang ini," beber mekanik yang doyan kuliner ini.
Untuk merubah sistem injeksi tersebut, Hatar akhirnya menemukan cara yang praktis dalam pengerjaannya.
Ia menjelaskan penggantian sistem injeksi bisa terwujud karena menggunakan ECU milik Peugeot 306.
Tapi, pekerjaan ini tidak bisa langsung moncer, karena juga sempat merasakan trial and error, sampai pada akhirnya bisa dikerjakan dengan sempurna. (hf)