Jum'at, 09/10/2020 22:43 WIB
mobilinanews (Jerman) - Dua sesi awal GP Eifel di Nurburgring gagal dihelat karena cuaca buruk. Lantas, mengapa FP3 dan QTT pada Sabtu (10-10-2020) dianggap bakal menarik?
Hujan dan kabut tebal di pegunungan Eifel membuat FIA harus batalkan sesi FP1 dan 2.
Beda dengan MotoGP di LeMans, Prancis, yang dua sesi latihan awalnya tetap digelar meski hujan dan menyebabkan puluhan kecelakaan terjadi, khususnya di Moto3 dan Moto2.
Adik Valentino Rossi, Luca Marini, bahkan harus dilarikan ke rumah sakit karena keterbatasan faailitas di klinik sirkuit.
Perluas Jaringan Pasar, Chery Akhirnya Resmi Buka Dealer di Karawang Jawa Barat
Komunitas Pengendara Kendaraan Listrik dan Keseruan Parade di PEVS 2024
BYD Resmi Meluncurkan Sea Lion 07: SUV Pesaing Tesla Model Y
F1 Eifel tak digelar tak lain karena peraturan FIA menyebut ambulans (darat ataupun udara) harus bisa menempuh rumah sakit terdekat dalam 20 menit dari sirkuit jika terjadi sesuatu.
Syarat itu yang tak mungkin terpenuhi karena tebalnya kabut yang membuat jarak pandang sangat terbatas. Helikopter medis tak mungkin mengudara.
Itu sebabnya tak ada yang protes, kecuali penonton menggerutu karena lama menunggu dalam udara yang sangat dingin. Makin kecewa karena Mick Schumacher gagal jalani debut resminya di F1.
Rata-rata pembalap kini menyongsong satu-satunya sesi latihan, FP3, pada Sabtu (10/10/2020) yang kemudian dilanjut dengan 3 tahap kualifikasi.
Menarik karena hanya satu sesi latihan membuat semua tim tak akan bisa mendapatkan set up mobil terbaik untuk kualifikasi dan untuk balapan.
Apakah kondisi ini akan mempengaruhi Mercedes selaku tim yang dominan di situasi normal?
Prediksi cuaca menyebut Sabtu esok tak ada lagi kabut, juga tak ada hujan. Hanya saja cuaca masih akan dingin dan itu akan menyulitkan seluruh pembalap mencapai suhu ideal pada bannya.
Akankah seperti itu? Ya, itu juga satu hal yang menarik ditunggu. (rnp)