F1 2020: Busyet, Kasus Rasis Verstappen di F1 Berlanjut ke PBB!

Selasa, 03/11/2020 21:46 WIB

mobilinanews (Inggris) - Marah dan memaki orang lain bukan kali pertama dilakukan Max Verstappen saat laga F1. Tapi, kemarahannya kepada Lance Stroll di GP Portugal lalu berbuntut panjang dan serius. Pasalnya, sudah sampai di meja markas PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa).

Saat itu, Verstappen (Aston Martin Red Bull Racing Team) bersenggolan dengan mobil tim Racing Point yang dipiloti Stroll. Verstappen yang memang gampang naik darah langsung teriak lewat radio memaki dan menyebut Stroll buta dan bodoh sembari menyebut kata Mongol. 

Kata terakhir ini yang berbuntut panjang. Diprotes komunitas Mongolia karena perilaku Stroll di mata Verstappen seolah sama dengan orang Mongolia.

Pembalap Belanda itu dianggap rasis. Bertolak belakang dengan slogan yang musim ini diusung F1, End Racism, atau ajakan unttuk mengakhiri perilaku rasisme.

Komunita Mongol Identity sudah layangkan protes resmi dan menuntut Verstappen dan timnya meminta maaf secara terbuka.

Tapi, reaksi yang diterima tak seperti diharapkan. Verstappen berkelit kalau ucapannya tak bermaksud menyinggung siapa pun namun tidak meminta maaf.

Akhirnya tak tanggung-tanggung pemerintah Mongolia yang turun tangan. Pekan lalu mereka mengirim surat protes ke FIA untuk tuntutan yang sama. Tapi, sama saja, reaksi belum ada.

Dan, sekarang Menteri Luar Negeri Mongolia yang bikin surat protes dan dilayangkan ke PBB. Salinan surat ini juga dikirim ke President FIA Jean Todt. Mengapa harus ke PBB, tak lain karena masalah rasisme yang memang harus diakhiri.

Duta Besar Mongolia di PBB Lundeg Purevsuren, negeri di Asia Timur ini menganggap ucapan Verrstappen masalah serius tak hanya bagi bangsa Mongolia tapi juga masyarakat dunia. Pembalap itu menggunakan istilah `mongol` yang dianggap merendahkan bangsa Mongolia

"Ia dan timnya seolah tak masalah jika ucapannya menyinggung pihak lain," katanya.

Surat Menlu Mongolia ditujukan kepada Li Yanduan (Komite Penghapusan Diskriminasi Rasial) dan E. Taendayi Achiume yang bertanggung jawab di PBB untuk urusan rasisme kontemporer.

Intinya adalah meminta PBB untuk menegur Verstappen dan timnya agar tak lagi terulang kasus penghinaan terhadap kelompok etnis mana pun di dunia ini. (rnp)

 

TERKINI
Cara Mudah Merawat Cat Doff Pada Kendaraan, Yuk Simak! Hindari Tidur di Mobil Dengan AC Nyala, Hati-Hati Keracunan Gas CO GAC Aion Pakai Chasis Baterai Generasi Ke-3, Buat Mobil Listrik Lebih Aman Soal Isu BBM Pertalite Akan Dihapus, Pertamina Patra Niaga: Masyarakat Tak Perlu Khawatir