Minggu, 08/11/2020 21:57 WIB
mobilinanews (Spanyol) - Dituduh curang menggunakan mesin dan sudah dihukum FIM. Tapi, Yamaha berdalih itu bukan kecurangan tapi kesalahan persepsi.
Bos Yamaha Lin Jarvis mengklarifikasi kalau penggantian katup mesin yang mereka lakukan di awal musim tak bermaksud curang atau kesengajaan melanggar regulasi.
Hal itu terjadi karena pemasok spare part katup (yang didaftarkan sebelumnya) ternyata tak lagi memproduksinya. Yamaha terpaksa mencari produsen lain tapi dengan spek barang yang sama.
Namun, dalam pemeriksaan ada unsur material yang berbeda dua barang dari 2 produsen itu. Intinya ya tetap ilegal karena tak sama dengan homologasi.
F1 2024 Miami: Max Verstappen Tetap Paten, Pesona Hamilton Masih Ada Meski Melawan Pembalap Papan Bawah
Ofero Picassio, Modal RP 13 Jutaan Sudah Bisa Beli Motor Listrik Seperti Vespa 946 Dior
Peugeot Resmi Undur Diri dari Indonesia, Stellantis Pastikan Layanan Purna Jual Tetap Tersedia
"Itu kesalahan persepsi internal pihak pabrik di Jepang," kata Jarvis.
Jarvis boleh berkata begitu. Dengan tidak mengajukan protes resmi terhadap hukuman FIM maka apa yang dituduhkan memang seperti itu adanya. Poin Yamaha di kejuaraan konstruktor dikurangi 50 dan di kejuaraan tim dipangkas 37.
Ini pun masih dianggap beruntung karena hukuman tak ikut jatuh pada kejuaraan dunia pembalap. Maklum, 3 joki Yamaha ada dalam grup 4 Besar klasemen sementara.
"Sudah tepat untuk tidak menghukum pembalap. Performa mereka sama sekali tak terbantu oleh peristiwa ini," lanjut Jarvis.
Tapi, dengan perkembangan terakhir hasil GP Valencia 1 hari ini, maka Yamaha terancam tak bisa angkat satu piala pun pada tahun ini.
Fabio Quartararo yang tadinya favorit kuat juara dunia, kini sudah tertinggal 37 poin dari Joan Mir (Suzuki), sementara race 2020 tinggal 2 ronde. (rnp)
Keyword : MotoGP 2020 Yamaha FIM YZR-M1 Maverick Vinales