Jum'at, 22/01/2021 22:35 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Ajang balap digital lewat simulator memang tengah naik daun di Indonesia. Terlebih saat kondisi pandemi seperti ini, di mana penyelenggara balap harus menunggu beberapa keputusan terkait kerumunan orang banyak.
Sebagai alternatifnya, banyak pembalap yang beralih ke racing simulator. Bahkan, selama pandemi di Indonesia berlangsung, sekurangnya ada tiga balap digital yang digelar, yakni Balap Di Rumah, Reli Di Rumah, dan Honda Racing Simulator.
Namun, apakah dengan maraknya balap simulator ini akan memberikan dampak negatif kepada kelangsungan balap sungguhan? Terlebih, untuk biaya yang dikeluarkan untuk simulator jauh lebih murah ketimbang balap sungguhan.
Menanggapi hal tersebut, Alvin Bahar, sebagai pembalap senior tidak merasa khawatir akan dampak tersebut. Menurutnya, racing simulator dan balap sungguhan ini adalah dua hal yang berbeda.
F1 2024 Miami: Max Verstappen Tetap Paten, Pesona Hamilton Masih Ada Meski Melawan Pembalap Papan Bawah
Ofero Picassio, Modal RP 13 Jutaan Sudah Bisa Beli Motor Listrik Seperti Vespa 946 Dior
Peugeot Resmi Undur Diri dari Indonesia, Stellantis Pastikan Layanan Purna Jual Tetap Tersedia
"Enggak khawatir sih. Dan menurut saya enggak akan bisa. Orang kalau dasarnya pingin jadi pembalap dan belum kesampaian, terus tersalurkan lewat simulator mungkin bisa enggak jadi untuk ikutan balap. Tapi kalau sudah nyoba balap sungguhan, terus dia menemukan kesenangan. Saya yakin dia enggak akan bisa berhenti dari balap sungguhan," jelas Alvin.
Selain itu, feel yang dirasakan pembalap saat berada di simulator dan balap sungguhan jauh berbeda. Bagi Alvin, ini adalah salah satu mengapa ia tidak khawatir akan kehabisan pembalap baru di ajang balap sungguhan.
"Di simulator kita naik mobil apa aja sampai 300 kpj seru sih seru aja, tapi kan adrenalin enggak berasa. Tapi kalau di Sirkuit Sentul, ya memang kecepatannya enggak terlalu tinggi, tapi ketika kita ngerem terlalu dekat aja sudah berasa banget adrenalinnya," tandas Alvin. (hf)