Bamsoet Sebutkan IMI Akan Berikan Pelatihan Safety Driving Oleh Pembalap Senior

Rabu, 27/01/2021 01:58 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat Bambang Soesatyo menekankan sebagai sebuah organisasi, IMI tidak hanya memiliki program memajukan industri dan olahraga otomotif saja.

Melainkan IMI juga memberikan pelatihan safety and defensive driving kepada berbagai institusi, seperti Polri, TNI, BIN, BNPT, BNN, KPK hingga Paspampres, yang melakukan pengawalan VIP hingga VVIP.

"IMI memiliki program kerja training of trainer (ToT) kepada personil Polri, BIN dan TNI yang terlibat dalam pengawalan VIP hingga VVIP. Sehingga skill mereka dalam safety and defensive driving selalu meningkat," ujar Bamsoet panggilan akrab Bambang Soesatyo.

"Mengingat teknologi kendaraan, baik dalam roda empat maupun roda dua, setiap waktu selalu ada pembaruan. Mulai teknik clutching (penggunaan kopling), weight-shifting (penggunaan berat kendaraan) hingga braking (penggunaan rem)," ungkap Bamsoet saat menerima 2 tokoh otomotif kakak-beradik Ananda Mikola dan Moreno Soeprapto di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Selasa (26/1/2021).

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, pembalap kebanggaan Indonesia, seperti Ananda Mikola dan Moreno Soeprapto serta para pembalap senior lainnya yang telah memiliki lisensi internasional, akan menjadi pelatih dalam ToT tersebut.

Sehingga para pengawal VIP dan VVIP bisa mengambil langsung ilmu dari pembalap kebanggaan Indonesia, yang sudah terbukti memiliki kemampuan lebih dalam mengemudikan kendaraan.

Dari bermanuver, mengintai, escape, hingga menghindari kecelakaan di tengah situasi jalan yang sedang tak terkendali.

"Pada prinsipnya, safety driving menekankan keterampilan berkendara berdasarkan standar keselamatan. Sementara defensive driving menekankan pendekatan intelektual tentang bagaimana cara mengemudi dengan aman, benar, efektif, efisien, dan bertanggungjawab serta mampu keluar dari situasi sulit saat menghadapi sergapan," jelas Bamsoet.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI dan Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menerangkan, selain kepada para pengawal VIP dan VVIP, IMI juga akan memberikan pelatihan kepada masyarakat luas.

Khususnya, kepada para pengendara kendaraan umum, agar bisa lebih meningkatkan skill safety driving. Sehingga dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas.

"Dalam buku Potret Lalu Lintas di Indonesia Tahun 2019 yang dikeluarkan Korlantas Polri, mencatat pada 2018 terdapat 141.428.052 unit kendaraan bermotor di Indonesia. Sebanyak 81,58 persennya merupakan kendaraan sepeda motor. Di sepanjang tahun 2018, dari 196.457 kecelakaan lalu lintas, 73,49 persennya melibatkan sepeda motor," terang Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, selama rentang waktu 2015-2018, lebih dari 95 persen kejadian kecelakaan lalu lintas terjadi pada kondisi jalan yang baik.

Dari segi lokasi terjadinya kecelakaan lalu lintas, sebesar 25,20 persen terjadi di jalan nasional, 25,69 persen di jalan provinsi, dan 40,54 persen di jalan kabupaten/kota, serta 8,57 persen di jalan desa.

"Menandakan bahwa faktor jalan raya yang buruk bukanlah pemicu tertinggi terjadinya kecelakaan lalu lintas. Karena di jalan yang baik saja, ternyata angka kecelakaan lalu lintasnya sangat tinggi. Penyebab terbesar terjadinya kecelakaan justru karena ketidak hati-hatian, kelalaian dan ketidak mampuan (humans error) pengemudi dalam mengemudikan kendaraannya. Serta ketidakpatuhan terhadap prosedur keselamatan berlalu lintas," pungkas Bamsoet. (wan)

TERKINI
Dukung Pengembangan Pendidikan Vokasi, AHM-Wahana Makmur Sejati Buka Teaching Factory di Tangerang MMKSI Luncurkan Pajero Sport dan New Xpander Cross Limited Edition, Hanya 800 Unit di Indonesia! Hadirkan Gaya Berkelas, Vespa Rilis Vespa Primavera dan Vespa Sprint 2024 Terbaru! Cara Mudah Merawat Cat Doff Pada Kendaraan, Yuk Simak!