Kamis, 28/01/2021 07:01 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Saat ini Indonesia mulai memasuki rantai pasokan global ekonomi hijau atau green economy. Di mana pertumbuhan ekonomi dilakukan selaras dengan perilaku ramah lingkungan.
Karena hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun yakin bahwa industri mobil listrik skala besar bisa segera beroperasi di Indonesia.
Pemerintah juga telah melakukan pendekatan terhadap beberapa produsen baterai global seperti Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dari Tiongkok serta LG Chem Ltd asal Korea Selatan, agar industri baterai listrik di Indonesia dapat berkembang.
"Industri baterai lithium yang diolah dari kekayaan alam kita sendiri, serta sekaligus industri mobil listrik skala besar kita upayakan agar segera beroperasi di negara kita, Indonesia," ujar Presiden Jokowi dalam MGN Summit 2021, Rabu (27/01/2021) kemarin.
Dukung Pengembangan Pendidikan Vokasi, AHM-Wahana Makmur Sejati Buka Teaching Factory di Tangerang
MMKSI Luncurkan Pajero Sport dan New Xpander Cross Limited Edition, Hanya 800 Unit di Indonesia!
Hadirkan Gaya Berkelas, Vespa Rilis Vespa Primavera dan Vespa Sprint 2024 Terbaru!
Beliau berpendapat, ke depannya Indonesia bisa menjadi motor bagi perkembangan industri kendaraan listrik.
"Ini akan menjadi sebuah sinyal bahwa Indonesia akan menjadi motor bagi pengembangan industri masa depan yang berpengaruh dan disegani," lanjut Jokowi.
Menurut laporan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mega produsen kendaraan listrik di dunia akan berinvestasi di Indonesia.
Selain itu, BAFT, produsen kendaraan listrik asal Jerman juga akan segera meresmikan kerjasamanya dengan Indonesia.
"CATL sudah tanda tangan US$ 5,2 miliar, LG US$ 9,8 miliar. Sebentar lagi yang akan kita teken ini adalah BASF sama Tesla,” ujar Bahlil Lahadalia, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). (hilary)
Keyword : Industri baterei lithium baterei mobil listrik Presiden Jokowi Tesla BPKM Bahlil Lahadalia