Kamis, 25/03/2021 21:19 WIB
mobilinanews (Jerman) - W12 yang dicoba Mercedes pada winter test Bahrain punya penyakit parah yang tak mungkin sembuh hanya dalam 14 hari. Tak layak jadi favorit di seri pembuka.
Penilaian pedas itu datang dari orang yang tak sembarangan di Mercedes. Ia adalah Norbert Haug, mantan Sport Director dan Vice President Mercedes 1990-2012 yang membidani lahirnya Mercedes sebagai tim pabrikan setelah sebelumnya hanya sebagai pemasok mesin. Peran Haug kemudian diambil-alih Toto Wolff hingga sekarang.
Menurut Haug, penyakit W12 saat testing terbilang kompleks. Kerusakan girboks pada hari pertama tes terbilang parah karena tim menghabiskan waktu jauh lebih lama di garasi tertutup ketimbang di lintasan.
"Isu lain adalah daya tahan mobil untuk laps panjang. Juga handling mobil yang sulit sehingga Lewis (Hamilton) beberapa kali alami spin," katanya.
F1 2024 Miami: Max Verstappen Tetap Paten, Pesona Hamilton Masih Ada Meski Melawan Pembalap Papan Bawah
Bos McLaren Zak Brown Prediksi, Kepergian Adrian Newey Awal Eksodus di Red Bull Racing, Termasuk Max Verstappen?
Max Verstappen : "Dibayar 250 juta Euro pun Tak Cukup Membuat Saya Pindah ke Mercedes"
Dari masa tes hingga seri pembuka GP Bahrain hanya terbentang waktu 14 hari. Itu menurutnya sama sekali tak cukup untuk memulihkan kondisi W12 ke level yang diharapkan.
"Red Bull saya pikir lebih layak jadi favorit di Bahrain. McLaren (tahun ini gunakan mesin Mercedes) sepertinya akan bikin kejutan," kata Haug.
Dua sesi latihan GP Bahrain berlangsung besok, Jumat (26 Maret 2021). Hasilnya mungkin belum bisa sepenuhnya dijadikan dasar penilaisn apakah W12 sudah sembuh atau tidak.
Performa sesungguhnya baru akan keluar pada sesi kualifikasi Sabtu (27/3/2021) karena itulah saatnya pembalap kerahkan seluruh kemampuan (mobil maupun skill) untuk dapatksn posisi start terbaik untuk raceday Minggu. (rnp)