Senin, 29/03/2021 15:40 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Shell sebagai salah satu perusahaan penyedia bahan bakar di Indonesia, mereka harus memulai sebuah transformasi dari bahan bakar konvensional menuju pengecasan listrik. Unutk itu, perlu dikembangkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang ingin mempercepat pengembangan mobil listrik di Indonesia, didukung para Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) yang perlahan mulai memasukan produk mobil listriknya.
Mendukung penyediaan infrastruktur pengisian bahan bakar atau Charger, Senin (29/3), Shell Indonesia memperkenalkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Shell pertama di Indonesia yaitu Shell Recharge.
Shell Recharge hadir untuk memenuhi meningkatnya permintaan transportasi ramah lingkungan dengan pemberian layanan bagi para pengendara dan perusahaan transportasi penyedia kendaraan listrik di Indonesia.
Bengkel Siaga Suzuki Jadi Andalan Pemudik: Permintaan Melesat 56% Tahun 2024
PEVS 2024: Kendaraan Listrik Menjadi Wadah Komersial Bergengsi hingga Media Edukasi dan Unjuk Prestasi Pelajar Indonesia
PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan
Penyediaan Shell Recharge merupakan salah satu wujud komitmen Shell Indonesia untuk menghadirkan lebih banyak solusi dalam penyediaan energi yang lebih bersih.
Fasilitas pengecesan mobil listrik ini, tersedia di SPBU Shell Pluit 1, Jakarta Utara dengan daya pengisian fast charging sebesar 50kW. Proses pengisian daya dari 0-80% dapat dilakukan dalam waktu sekitar 30 menit, sehingga pengguna mobil listrik tidak perlu menunggu terlalu lama.
Pelayanan Shell Recharge pada SPBU Shell Pluit Selatan 1 ini dilakukan dengan menggunakan pasokan listrik dari PT PLN (Persero).
Kehadiran Shell EV Recharge ini merupakan bukti komitmen kuat Kami yang selalu mendukung agenda Pemerintah dalam penyediaan energi yang lebih bersih dan energi terbarukan. (Elk)