Rio Sarwono: "Sejak 2019 Saya Sudah Info Presiden Tak Mungkin MotoGP 2021 di Mandalika"

Sabtu, 10/04/2021 14:51 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Resmi sudah Indonesia gagal menjadi tuan rumah MotoGP 2021di Mandalika, NTB, dengan alasan pandemi Covid-19 sebagaimana dirilis Dorna Sports.

Terlepas dari alasan Covid-19 atau ada hal lainnya yang jadi latar belakang, Rio Sarwono selaku pecinta dan pelaku otomotif Indonesia mengaku tak terkejut dengan penundaan ke musim 2022 itu.

Sebagai mantan Direktur Operasional Sirkuit Sentul yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan GP Indonesia pada 1996 dan 1997 serta Superbike (WSBK) pada 1994-1997, Rio paham benar apa saja persyaratan menjadi penyelenggara balap motor paling prestisius itu. Ia turut langsung dalam proses awal mendatangkan hingga hari H balapan Grand Prix yang sejak tahun 2000 berubah nama jadi MotoGP itu.

Ia, misalnya, memimpin delegasi Indonesia saat meeting dengan FIM dan Dorna di Sirkuit LeMans, Prancis, pada 1994. Dan, sejak saat itu Rio dan timnya rutin berkomunikasi dan diskusi dengan Javier Alonso, tangan kanan Carmelo Ezpeleta yang kala itu menjabat Managing Director.

Posisi yang kini ditempati Carlos Ezpeleta yang adalah putra Carmelo sendiri. Alonso sendiri sejak saat itu berulangkali datang ke Sentul membahas banyak hal.

"Persyaratan teknis itu secara prinsip tak banyak berubah hingga saat ini. Jadi, saya tidak terkejut dengan penundaan ini. Sejak 2019 saya sudah bilang langsung kepada Presiden Jokowi kalau Mandalika tak mungkin gelar MotoGP 2021 karena waktu yang pendek untuk mengejar pembangunan infrastrukturnya. Bukan hanya soal sirkuit, tapi banyak item lain," kata Rio.

"Saya juga sudah komunikasikan hal ini kepada beberapa petinggi proyek Mandalika. Tapi, orang dalam penyelenggara seperti Direktur Komunikasi MGPA dan perwakilan IMI terus apungkan angin surga ke publik bahwa MotoGP di Mandalika akan bergulir sesuai jadwal. mereka berikan informasi semu.  Ini yang ingin saya koreksi karena bisa dianggap tidak memberikan informasi yang benar kepada masyarakat."

Sebagai pecinta otomotif, kata Rio, ia dan masyarakat otomotif nasional pasti senang, bangga dan mendukung setiap event balap kelas dunia di Indonesia. Dengan catatan itu tadi, bahwa semua informasi yang disampaikan seyogianya sesuai dengan kenyataan.

"Kalau seperti selama ini saya menganggap masyarakat dibodohi oleh dua pejabat itu. Bahkan Presiden pun saya anggap diberikan informasi yang keliru. Sekarang semuanya jelas dengan statement terbaru Dorna dan Pak Erick selaku Menteri BUMN meskipun informasinya datang dari media luar bahwa MotoGP Indonesia ditunda ke 2022. Saya berharap dan tentunya juga harapan komunitas otomotif nasional, agar penyampaian informasi ke depannya bisa diperbaiki," tandasnya.

Ia juga berharap manajemen Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku pihak pelaksana MotoGP di Mandalika bisa memberikan pernyataan resmi soal penundaan ini. Agar pecinta MotoGP di Indonesia mendapat informasi sejelas-jelasnya. (rnp)

TERKINI
Ramaikan PEVS 2024, Kosmik Gelar EV Funrace Bersama Axial Garage dan 645Magazine Presiden Jokowi Puji Pameran PEVS 2024 dan Berkeliling Diberbagai Jenis Kendaran Listrik PEVS 2024, Ajang Edukasi dan Unjuk Prestasi Pelajar Indonesia Pelanggan Setia Castrol Dapat Hadiah Miliaran Dari Program Gaspol Castrol