MotoGP 2021 : Tak Lagi Bodoh, Quartararo Ogah Ambil Resiko di Klasemen

Rabu, 18/08/2021 20:50 WIB

mobilinanews (Andorra) - Kegagalan Fabio Quartararo menjadi juara dunia 2020 salah satunya akibat kebodohannya yang tak peduli pada resiko. Itu salah satu pelajaran penting yang ia petik setelah konsultasi dengan psikolog jelang musim 2021.

Pembalap tim pabrikan Yamaha itu kini sudah mampu meredam nafsunya untuk menang atau selalu ingin menyalip lawan.

Di GP Austria kemarin, katanya, untuk kali pertama musim ini ia berpikir soal pengamanan title ke akhir musim. Ia memilih aman saat hujan menerpa lintasan agar tak beresiko jatuh yang berarti kerugain besar pada perolehan poin.

"Saya tak ingin lagi membuat kesalahan bodoh. Berapa pun poin yang didapat sangat berharga untuk perburuan gelar," katanya.

"Sekarang saya memimpin dengan gap 47 poin. Itu yang harus saya jaga agar tetap demikian hingga akhir musim," tambah Quartararo.

Dengan prinsip itu, maka Quartararo tetap mensyukuri hasil GP Austria di mana ia fnish hanya di posisi ke-7.

Kini ia punya total poin meyakinkan di pucuk klasemen pembalap, 181. Surplus 47 angka atas pesaing terdekat Francesco Bagnaia (Ducati) dan Joan Mir (Suzuki) membuatnya harus cerdas melakoni 8 sisa race musim 2021.

Ia sudah bisa memilih harus fight dengan siapa atau fokus pada perolehan poin saja. Itu terjadi di GP Austria. Saat Johan Zarco (Pramac Ducati) yang jatuh dan retire, maka beban Quartararo langsung lebih ringan.

Sebab saat itu, Zarco yang menguntitnya di urutan 2 klasemen. Nasib rekan senegaranya sesama Prancis itu pun berubah drastis karena pulang tanpa  poin. Zarco turun ke peringkat 4, disalip Bagnaia dan Mir.

"Ada hadiah yang jauh lebih besar di akhir musim yang kami perjuangkan ketimbang ambil resiko memang pada satu race. Terlebh di Red Bull Ring yang memang dari dulu bukan trek yang cocok dengan M1," tandasnya.

Akhir bulan ini, balapan berlanjut ke GP Inggris di Sirkuit Silverstone. Itu salah satu trek kesukaan Quartararo. Tapi, percayalah, pendekatannya di lintasan akan berbeda dibandingkan tahun lalu yang selalu gaspol di semua kesempatan.

Ia hanya perlu fight melawan Mir atau Bagnaia untuk penambahan poin di klasemen. Tujuannya memang juara. Tapi, itu tadi, jika ia harus pol-polan merebutnya maka lebih baik ia kendurkan perlawanan jika beresiko pada klasemen.

Singkatnya, Quartararo boleh tak peduli siapa pun juara di Inggris nanti sepanjang ia finish di depan Mir dan Bagnaia.

Kalaupun misalnya ia sulit mengalahkan para joki Suzuki dan Ducati itu maka yang harus dijaga adalah perbedaan yang tak terlalu jauh.

Dengan demikian mungkin fans tak lagi akan melihat gaya menyerangnya yang agresif seperti tahun lalu dan beberapa seri awal 2021. Prinsipnya, 1 poin tetap lebih penting daripada terjungkal di lintasan.

"Saya tak ingin lagi bertindak bodoh. Konsisten meraih poin, itu yang sekarang terpenting," tegasnya. (rnp)

 

 

 

TERKINI
Prediksi Bos McLaren, Kepergian Adrian Newey Awal Eksodus di Red Bull Racing, Termasuk Max Verstappen Pengunjung PEVS 2024 Tembus 40.500 Orang, Transaksi Capai Rp400 Miliar! Sepakat Majukan Elektrifikasi, Mobil Anak Bangsa Tandatangani MoU Dengan Perusahaan Teknologi Hingga Survei Ramaikan PEVS 2024, Kosmik Gelar EV Funrace Bersama Axial Garage dan 645Magazine