Senin, 23/08/2021 17:20 WIB
mobilinanews (Cilacap) - Dalam melakukan aktifitas petualangan lintas alam, sering kali para riders menganggap sepele tentang air minum. Padahal minuman itu sangat dibutuhkan tubuh setiap 10-15 menit sekali. Gunanya untuk mencairkan aliran darah.
Apa yang terjadi seandainya diabaikan? Tentu saja akan mengalami dehidrasi. Penyebab dehidrasi adalah keluarnya banyak cairan tubuh yang membahayakan yang disebabkan oleh penyakit, keringat berlebihan, atau kurangnya asupan.
Dehidrasi juga dapat disebabkan oleh hal-hal di luar penyakit. Contohnya meliputi hawa panas, aktivitas berlebihan, konsumsi cairan tidak mencukupi, keringat berlebihan, atau efek samping obat.
Nah, kasus terbaru terjadi pada riders trail adventure yang meninggal saat main di Gunung Mujur, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Minggu (22/8/2021). Karena dehidrasi dan ada bawaan penyakit jantung, akhirnya tak tertolong dan meninggal dunia.
Simak Tata Cara Ngecek NRKB STNK Secara Offline di Samsat
Aveta SVR 180, Motor Bebek Super yang Bertenaga Buas, MX King 150 Auto Minder!
GAC Aion Pakai Chasis Baterai Generasi Ke-3, Buat Mobil Listrik Lebih Aman
"Metode sosialisasi safety offroad untuk R2 perlu polesan lagi karena safety itu tidak hanya bicara soal 'gears' nya tapi juga kontrol kondisi fisik dan lainnya juga perlu," seru Budi Penggaron.
H. Musliman selaku Ketua Divisi 2x1 IOF Pusat langsung bereaksi. "Inilah pentingnya sosialisasi tentang faktor safety saat aktifitas trail adventure. Saya selalu tekankan hal ini sebelum kegiatan," tegas Haji Mus, sapaan akrabnya.
"Perlu diingat, ini ajang adventure bukan kompetisi, harus terukur dengan kemampuan fisik dan skill. Jadi jangan dipaksakan fisiknya, mlipir juga dihalalkan," pesan Haji Mus.
Hal lain yang tak kalah pentingnya, panitia penyelenggara harus perhitungkan check point tempat makanan dan minuman. Trek boleh saja ekstrem, tapi tetap safety dan logistik tersedia.
"Kepada pemain juga kita ingatkan untuk selalu membawa persediaan air minum. Jangan sampai terjadi lagi kasus dehidrasi pada masa mendatang," pungkas Musliman yang konsen tentang regulasi.
Hal ini sejalan dengan tugas Indonesia Off-road Federation (IOF) selaku regulator. Meski regulasi sudah disebar ke semua Pengurus Daerah IOF, terbukti masih terjadi kelalaian.
Jangan sampai terjadi lagi! (BangVe)