MotoGP 2021 San Marino: Hujan Diprediksi Saat Race, Quartararo Terancam Bahaya, Ini Alasannya!

Jum'at, 17/09/2021 22:15 WIB

mobilinanews (San Marino) - Dua sesi awal GP San Marino di Sirkuit Misano, Italia diprediksi berlangsung dalam siraman hujan. BMKG-nya Italia memperkirakan raceday pada Minggu, 19-9-2021, juga hujan.

Jika itu benar - karena semua tahu ramalan cuaca juga acap meleset- maka ini adalah sinyal bahaya buat Fabio Quartararo (Yamaha) yang nangkring di pucuk klasemen.

Pasalnya, pembalap Prancis ini bukanlah seorang rain master di kancah MotoGP. Ia acap `kelelep` jika lomba berlangsung dalam status wet race.

Contohnya di sesi FP1 dan 2 pada Jumat, 17 September 2021. Pada sesi pagi, Quartararo, hanya sanggup tercepat ke-7. Betul, main di trek basah ada unsur untung-untungan dengan contoh Maverick Vinales yang justru tercepat di atas Aprilia RS-GP. Padahal ia terbilang `anak baru` di tim Aprilia.

Karena itu, hasil FP2 di sesi sore lebih layak jadi rujukan karena semuanya sudah punya set up berbeda dibandingkan FP1 yang tentunya dengan harapan lebih bagus. Di sinilah sinyal bahaya mengancam Quartararo.

Pada sesi ini, Quartararo hanya finish ke-18. Sementara tiga tercepat dihuni para joki Ducati - Johann Zarco (Pramac Ducati), dan duet pembalap pabrikan Ducati Francesco Bagnaia - Jack Miller. Ketiganya, terutama Zarco dan Miller, adalah pembalap yang senang `menari` dengan motornya di atas trek basah.

Hingga malam ini, prediksi cuaca untuk sore hari (pukul 14.00 waktu local) di Misano digambarkan akan hujan. Dengan asumsi para pembalap Ducati akan dominan maka bisa dibayangkan seberapa banyak poin Quartararo akan tergerus.

Itu sisi lain adalah bagaimana para rider Ducati akan berkolaborasi membendung Quartararo karena hanya dengan cara itulah Bagnaia dan Zarco masih punya harapan bersaing berebut gelar hingga seri akhir di Valencia.

Saat ini, Quartararo memimpin klasemen dengan total poin 214. Disusul Bagnaia di urutan 2 dengan poin 161. Zarco sendiri berada di urutan 4 dengan poin 137 dan Miller di urutan 5 dengan angka 129.

Unggul 53 poin memang sangat menguntungkan Quartararo. Terlebih di trek kering. Tapi, jika wet race, maka akan ada 2 hal yang harus ia jaga. Pertama ekstra hati-hati agar tak jatuh dan retire, yang tentunya jadi beban tersendiri. Terlalu hati-hati juga riskan pulang tanpa poin.

Kedua, Ducati sangat jelas akan punya keleluasaan menyusun variasi strategi. Tinggal menunggu situasi untuk memilih apakah perlu menguatkan poin Bagnaia atau tidak. Hanya dengan cara demikian kesempatan mengejar Quartararo bisa terjaga.

Jika pembalap Yamaha itu tak bisa dibendung pada raceday nanti, entah benar hujan atau tidak, ya sudahlah lupakan kejuaraan dunia pembalap dan saatnya Ducati fokus pada kejuaraan konstruktor dan tim. (rnp)

 

 

TERKINI
Bengkel Siaga Suzuki Jadi Andalan Pemudik: Permintaan Melesat 56% Tahun 2024 PEVS 2024: Kendaraan Listrik Menjadi Wadah Komersial Bergengsi hingga Media Edukasi dan Unjuk Prestasi Pelajar Indonesia PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan Planet Ban Hadirkan Kampanye Keberlanjutan Industri Otomotif Dalam Bisnis!