BMW Dukung Ekstraksi Air Garam untuk Lithiun Baterai Kendaraan Listrik

Sabtu, 16/10/2021 12:05 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Divisi sepeda motor dan mobil BMW bekerja keras untuk menggemparkan dunia, dengan produk-produk terbarunya yang berkaitan dengan motor dan mobil listrik.

Pada Juni 2019, Bavarians meluncurkan konsep sepeda motor listrik E-Boxer dan menindaklanjutinya dengan skuter listrik CE 04 pada Juli 2021. Sementara mobil listrik BMW i3 dan i8 telah ada di pasaran sebelumnya, mereka juga memperkenalkan SUV listrik iX pada Oktober 2021.

Peluncuran model terbaru bertepatan dengan rencana Bavarians untuk transisi meningkatkan penjualan kendaraan listriknya sebesar 50 persen pada tahun 2030, sehingga BMW akan menjadi salah satu brand yang agresif untuk menciptakan mobil masa depan.

Tujuan ambisius itu tidak hanya akan bergantung pada publik untuk beralih ke kendaraan listrik tetapi juga mengharuskan BMW untuk memproduksi lebih banyak model listrik. Namun untuk kelancarannya perlu baterai lithium untuk mendukungnya.

Berkaitan dengan pengembangan mendapatkan lithium, secara tradisional melibatkan ekstraksi air garam dari kerak bumi yang mengandung lithium karbonat tinggi yang dibutuhkan baterai dan ini membutuhkan kerja yang terstruktur baik.

Dalam prosesnya, setelah dipompa ke permukaan, air garam berada di kolam mengalami penguapan selama berbulan-bulan. Kemudian dikirim ke pabrik pemulihan untuk pemurnian tambahan. Proses ini memerlukan lahan yang luas dan jumlah air yang besar, operasi ini merusak lingkungan lokal dan hanya menangkap 40 persen lithium yang tersedia.

Untuk itu, Lilac Solutions yang berbasis di Amerika, mengembangkan metode ekstraksi yang mengabaikan kebutuhan kolam penguapan, menarik litium langsung dari air garam dengan proses pertukaran ion yang dipatenkan perusahaan.

Pendekatan baru ini, tidak hanya mengurangi produksi gas rumah kaca hingga 80 persen. Tetapi juga memanen 70-90 persen lithium yang tersedia tergantung pada sampel air garam. Operasi ekstraksi lithium tradisional biasanya membutuhkan satu dekade untuk mencapai produksi komersial. Tetapi Lilac Solution  mengubahnya menjadi dua tahun.

Wakil Presiden Senior Barang dan Layanan BMW, Wolfgang Obermaier mengungkapkan BMW mendukung inovasi yang memberikan bahan baku pengembangan produk yang lebih berkelanjutan dan efisien seperti ekstraksi air garam untuk baterai.

“Teknologi inovatif memberikan akses bahan baku yang lebih baik, lebih berkelanjutan, dan efisien. Dengan berinvestasi di startup ini, kami mempercepat pengembangan teknologi baru, merangsang persaingan, dan memberikan momentum yang akan memfasilitasi akses perusahaan muda ini ke pasar," ungkapnya mengutip RideApart

Ia mengungkapkan mendukung Lilac Solutions, dalam inovasi dan kemajuan di bidang ekstraksi lithium dengan menekankan metode yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Metodennya membuktikan selama uji coba lapangan, mengadaptasi proses untuk industrialisasi jangka menengah. Dan BMW sudah berinvestasi dalam teknologi baterai solid-state bersama raksasa otomotif Ford.(elk)

 

TERKINI
Konsisten Implementasi Inisiatif Keberlanjutan, FIFGroup Raih The Best CSR in Finance Sector 2024 Mengapa Merokok saat Berkendara adalah Tindakan Berbahaya, Simak Bahaya dan Sanksi Hukumnya Segini Estimasi Biaya Servis CVT Motor Matic di Bengkel Resmi Suzuki Wuling Meriahkan Bulan Mei dengan Program Spreading Joy Into The World Promo