Senin, 25/10/2021 13:58 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Toyota sangat bersemangat dalam mengembangkan produk yang ramah lingkuran. Meskipun demikian mereka tidak menerima anggapan bahwa mobil listrik adalah satu-satunya cara mengurangi emisi gas.
Menurut ilmuwan Toyota Gill Pratt, memiliki keyakinan bahwa keragaman drivetrain dan teknologi yang menyertainya, dapat menjadi alat yang mengurangi hasil karbon CO2.
"Kami tidak bertugas untuk memprediksi solusi terbaik dan mengatakan teknologi ini atau itu yang terbaik untuk mengurangi output CO2. Tetapi bagaimana semua pihak saling bahu-membahu menemukan berbagai formula untuk mengurangi CO2," tuturnya dilansir Paultan
Gill Pratt menambahkan bahwa insentif pemerintah harus difokuskan pada pengurangan emisi karbon daripada memilih teknologi mana yang merupakan cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut, karena itu akan membuang-membuang energi.
Simak Tata Cara Ngecek NRKB STNK Secara Offline di Samsat
Aveta SVR 180, Motor Bebek Super yang Bertenaga Buas, MX King 150 Auto Minder!
GAC Aion Pakai Chasis Baterai Generasi Ke-3, Buat Mobil Listrik Lebih Aman
Komentar ini muncul setelah pernyataan serupa oleh pabrikan Jepang lainnya, termasuk oleh presidennya Akio Toyoda, yang mengatakan bahwa emisi karbon adalah musuh, bukan pembakaran internal.
Ini mengacu pada larangan mendatang pada kendaraan bermesin pembakaran internal, yang akan mencakup kendaraan hibrida. Toyota akan memberikan pelanggan berbagai pilihan powertrain untuk dipilih, termasuk menawarkan hibrida serta kendaraan sel bahan bakar.
Toyota mengungkapkan bahwa terlalu dini untuk menaruh kesimpulan bahwa BEV menjadi formula dalam pengentasan masalah CO2 ini. Tetapi tidak melihat teknologi itu nyaman atau tidak bagi penggunanya.
"Pada akhirnya yang penting adalah apa yang dipilih pelanggan, dan pabrikan akan memperhitungkan hal tersebut," kata chief technology officer Toyota Masahiko Maeda.(elk)