F1 2021: Max Verstappen Butuh 2 Kemenangan Lagi Untuk Juara Dunia, Meksiko dan Brasil?

Senin, 01/11/2021 03:08 WIB

mobilinanews (Inggris) - Kompetisi F1 masuk wilayah krusial di Meksiko dan Brasil, 7 dan 14 November 2021. Berada di ketinggian dengan udara tipis, seri ini secara teknis maupun historis dianggap lebih menguntungkan Red Bull Honda ketimbang Mercedes.

Banyak pengamat yang memfavoritkan Red Bull Honda di dua seri beruntun itu. Pemimpin proyek Honda F1 Masashi Yamamoto pun menempatkan Meksiko dan Brasil sebagai ladang poin yang bisa diharapakan untuk Verstappen.

Ia memperediksi kedua seri itu plus seri pamungkas di Abu Dhabi sebagai potensi, dan jika memenangi ketiga seri maka Verstappen jadi juara dunia 2021.

Tak diduga, seri AS di Austin pekan lalu ternyata dimenangi oelh Verstappen. Padahal trek bercuaca panas di Texas sebelumnya diakini oleh pengamat sebagai milik Verstappen, termasuk juga oleh Yamamoto.

Sukses di Austin dengan keunggulan Verstappen atas Lewis Hamiton jadi 12 poin saat ini, jelas melambungkan mentalitas pendukung Verstappen menuju seri Meksiko dan Brasil meskipun Verstappen sendiri menyebut keunggulan itu belum berarti apa-apa dalam perebutan gelar.

"Itu juga tak memengaruhi kepercayaan diriku menghadapi 5 seri sisa tahun ini. Biasa saja, tak ada yang istimewa saat ini," ucap driver keturunan Belanda-Belgia itu.

Hal sama ditekankan penasehat senior Helmut Marko yang juga dikenal sebagai salah satu peracik strategi di dalam tim Red Bull Honda. Kemenangan tak terduga di Austin justru membuka mata dan pikirannya untuk tidak gegabah menempatkan putaran Meksiko dan Brasil sebagai ladang poin buat Verstappen.

Yang terjadi di Austin membuatnya semakin yakin bahwa tahun ini tak lagi berlaku cerita masa lalu untuk menempatkan sebuah tim menjadi favorit di sebuah seri balap. Catatan historis pda musim sebelumnya sangat mudah terjadi sebaliknya.

"Trek di dataran tinggi Meksiko dan Brasil dalam perspektif teknis seharusnya memang jadi keuntungan signifikan bagi kami. Tapi, banyak yang berubah musim ini. Yang disebut trek Mercedes pada akhirnya bukan lagi milik Mercedes. Hal sama berlaku buat Red Bull," kata tokoh gaek itu yang dengan sendirinya lantas menolak untuk memfavoritkan timnya di Meksiko dan Brasil.

Marko merasa lebih patut menganalisis fakta kompetisi tahun ini dibandingkan serial tahun lalu atau sebelumnya.

Dari statistik tahun ini, Verstappen secara umum memang unggul atas Hamilton, masing-masing dengan 8 dan 5 kemenangan sejauh ini dalam 17 seri yang sudah diputar. 

"Pada tiga seri (Azerbaijan, Inggris, dan Italia), Max gagal meraih poin bukan karena kesalahannya. Dari situ saja ia kehilangan sekitar 50 poin," sebut Marko untuk menggambarkan betapa kompetitifnya Verstappen tahun ini di semua karakter sirkuit.

Verstappen kehilangan poin di Azerbaijan akibat pecah ban saat memimpin balapan. Di Inggris dan Italia, ia DNF akibat tubrukan dengan Hamilton. Pembalap Inggris ini dalam 3 race itu hanya meraih poin sebagai juara di Inggris. Di Azerbaijan ia finish P15 dan di Italia ikut retire bersama rivalnya.

Dari rangkuman fakta itu, Marko pun berani mengambil kesimpulan. Jika 5 race sisa berlangsung normal, maka ia perhitungkan Verstappen hanya butuh 2 kemenangan lagi untuk menjadi juara dunia 2021.

Yang penting adalah menang. Ia tak peduli apakah itu diaih di Meksiko, Brasil,  Qatar, Arab Saudi atau Abu Dhabi. (rnp)

 

 

TERKINI
Prediksi Bos McLaren, Kepergian Adrian Newey Awal Eksodus di Red Bull Racing, Termasuk Max Verstappen Pengunjung PEVS 2024 Tembus 40.500 Orang, Transaksi Capai Rp400 Miliar! Sepakat Majukan Elektrifikasi, Mobil Anak Bangsa Tandatangani MoU Dengan Perusahaan Teknologi Hingga Survei Ramaikan PEVS 2024, Kosmik Gelar EV Funrace Bersama Axial Garage dan 645Magazine