Jelang Munas IMI 2015 : Apa Saja Plus Minus Pras 86 Dan Ikin?

Jum'at, 11/12/2015 08:05 WIB

mobilinanews (Jakarta) – Saat ini sudah ada dua kandidat ketua umum PP IMI yakni Prasetyo Edi Marsudi dan Sadikin Aksa. Keduanya telah mendaftar ke tim Penjaringan dengan menyerahkan rekom dari Pengprop IMI pendukung serta setor Rp 100 juta.

Tapi, apa sejatinya prestasi, kelebihan dan kekurangan kedua kandidat “orang dalam” ini? Berikut diantaranya.

PRASETYO EDI MARSUDI, SH

  1. Ketua DPRD DKI : Dinilai mampu mengatasi beberapa friksi antara DPRD dengan Gubernur Ahok. Meredam ancaman FPI yang mau mendemo kantor Balaikota DKI berkat lobinya.
  2. Pintar melobi dan basicnya orang lapangan.
  3. Cepat bereaksi mengatasi persoalan yang ada.
  4. Dekat dengan kekuasaan, merupakan teman dekat Presiden Jokowi.
  5. Dekat dengan kalangan kepolisian, teman dekat Wakapolri Komjen Budi Gunawan.
  6. Dekat dengan kalangan pengusaha, termasuk grup Artha Graha.
  7. Memiliki visi dan misi untuk memajukan IMI.
  8. Speed offroader pemilik tim Banteng Motorsport. Dianggap mampu merangkul komunitas speed offroader yang sebenarnya susah diatur.
  9. Bersama komunitasnya mampu menghidupkan kejurnas speed offroad yang sempat mati suri.
  10. Meski belum pernah menjadi pengurus IMI, tapi sangat paham dengan IMI. Sejak 2007 sudah menjadi tim sukses Juliari Batubara dan sudah main offroad sejak 1990.
  11. Kurang dikenal Pengprov IMI karena belum pernah jadi pengurus IMI.
  12. Dekat dengan media.
  13. Dinilai kurang dekat dengan komunitas roda dua.

SADIKIN AKSA

  1. Pengusaha dari group semen Bosowa Sulawesi Selatan.
  2. Wakil Ketua Umum PP IMI 2011-2015. Pernah jadi ketua Pengprov IMI Sulsel.
  3. Vice President FIM Asia (sampai sekarang)
  4. Seorang pereli nasional dari FBRT.
  5. Keponakan dari Wapres HM Jusuf Kalla.
  6. Sangat menguasai regulasi menyangkut FIM dan FIA.
  7. Memiliki visi dan misi untuk memajukan IMI.
  8. Reaksinya kurang cepat menyelesaikan persoalan menyangkut IMI, seperti kasus perselisihan Pengprov IMI Kalimantan Timur yang berlarut-larut dan persoalan jump start kejurnas karting 2015 yang belum tuntas.
  9. Dinilai kurang  berbuat banyak saat menjabat sebagai waketum PP IMI sekarang.
  10. Kurang care dengan pebalap lokal, sehingga para pebalap asal Sulsel bergabung dengan daerah lain seperti Andi Gilang, AM Fadli dan Willy Hammer.Kurang kreatifitas untuk memajukan reli nasional.
  11. Dikenal Pengprov IMI karena masih menjabat sebagai waketum IMI.
  12. Agak tertutup dengan media.
  13. Dinilai kurang dekat dengan komunitas roda dua.

TERKINI
Pengunjung PEVS 2024 Tembus 4.500 Orang, Transaksi Rp400 Miliar! Sepakat Majukan Elektrifikasi, Mobil Anak Bangsa Menandatangani MoU Dengan Perusahaan Teknologi Hingga Survei Ramaikan PEVS 2024, Kosmik Gelar EV Funrace Bersama Axial Garage dan 645Magazine Presiden Jokowi Puji Pameran PEVS 2024 dan Berkeliling Diberbagai Jenis Kendaran Listrik