Prasetyo Edi Marsudi Junjung Tinggi Sportifitas Di Munas IMI 2015

Jum'at, 18/12/2015 10:43 WIB

mobilinanews (Jakarta) – Memasuki hari utama musyawarah nasional (Munas) Ikatan Motor Indonesia (IMI) ke-8, perwakilan pengurus provinsi (pengprov) dari 33 daerah di Indonesia hadir di Hotel Borobudur, Jakarta. Selain untuk review kegiatan terdahulu, acara ini akan menentukan ketua baru yang pada akhirnya ikut mengarahkan masa depan dunia otomotif Indonesia.

Prasetyo Edi Marsudi telah resmi menjadi salah satu calon ketua umum IMI melalui pengumuman yang dilakukan tim penjaringan ketua IMI 2015-2019 pada Rabu, 16 Desember 2015.

Gema yang diberikan Prass – panggilan akrab Prasetyo – dalam beberapa minggu terakhir telah memberikan warna tersendiri kepada proses demokrasi pemilihan ketua IMI. Walaupun tim penjaringan menyebutkan Prass hanya dengan rekom 9 pengprov, itu sudah cukup untuk modal melaju ke bursa pemiligan ketum IMI.

“Harus menjunjung tinggi sportifitas. Pemilihan ketua IMI jangan sampai aklamasi atau mengarah ke hanya satu calon. Organisasi sekelas IMI bukan milik perorangan atau kelompok,” ungkap Pras kepada mobilinanews.

Prass sendiri merasa terpanggil masuk ke kepengurusan IMI setelah lebih dari 30 tahun berkecimpung di dunia balap. Dimulai dari balap amatir, hingga kejurnas speed offroad yang membawa namanya melambung. Ia memulainya dari bawah, berjenjang, dan dengan support yang sangat kuat dari keluarga serta sahabatnya.

Salah satu indikatornya adalah perubahan mobil balap yang menjadi andalannya, mulai dari datsun kotak P510, kijang doyok 1979, Jeep CJ7, hingga Jeep Cherokee yang dipakainya hingga kini.

Hal tersebut membuat banyak pihak seperti para pendiri IMI, komunitas-komunitas, dan juga pelaku balap Indonesia merasa tergerak untuk mendorong pencalonan Prass untuk menjadi ketua IMI 2015-2019.

Aliran dukungan mengalir deras kepadanya, mulai dari deklarasi pada tanggal 7 Agustus 2015 hingga menit terakhir pengumuman calon ketua, berbagai tokoh ikut bersuara. Mulai dari Dolly Indra Nasution, Adiguna Sutowo, Bambang Gunardi, Faryd Sungkar, Bambang Sudirdja, Alfonsus Judiarto, Musa Rajeckshah, Rifat Sungkar, Alfian Piuk, Rizal Sungkar, Hardy Sitorus, Ahmad Jayadi sampai pembalap muda seperti Rama Danindro dan Akbar Rais.

Ia membawa konsep Profesional, Respek, Aktif, Sosial, dan Solid untuk IMI 2015-2019. Konsep tersebut untuk mewujudkan visi IMI sebagai penggerak modernisasi otomotif dengan semangat mengayomi dan bersinergi secara aktif dengan seluruh pemangku kepentingan demi perkembangan dunia otomotif tanah air.

 “Kedepannya, IMI harus hadir sebagai pelayan. Mengayomi, melayani, dan membina seluruh stakeholder khususnya para pembalap, sponsor, dan pemerintah demi kemajuan dunia otomotif tanah air.” ujar Prass.

“Keputusan tertinggi lahir di Munas IMI. Saya berharap munas dapat berjalan dengan sportif, lancar dan memilih pemimpin terbaik.” tutup Prass.

TERKINI
Pengunjung PEVS 2024 Tembus 4.500 Orang, Transaksi Rp400 Miliar! Sepakat Majukan Elektrifikasi, Mobil Anak Bangsa Menandatangani MoU Dengan Perusahaan Teknologi Hingga Survei Ramaikan PEVS 2024, Kosmik Gelar EV Funrace Bersama Axial Garage dan 645Magazine Presiden Jokowi Puji Pameran PEVS 2024 dan Berkeliling Diberbagai Jenis Kendaran Listrik