MotoGP 2022: Quartararo Kecam Stewards Soal Long Lap Penalty, Kasus Nakagami Jadi Referensi

Selasa, 28/06/2022 09:53 WIB

mobilinanews (Belanda) - Hukuman yang menanti di GP Inggris pada 7 Agustus 2022 jelas membuat Fabio Quartararo gundah. Long Lap Penalty (LLP) yang ia terima di GP Belanda dianggap tak fair. Ia pun menyindir para steward dari FIM itu secara terbuka.

Hukuman dijatuhkan karena pembalap tim Yamaha itu dianggap terlalu agresif dan memaksakan diri saat berusaha menyalip Aleix Espargaro (Aprilia) saat race dan menyebabkan tubrukan. Quartararo terjatuh sedangkan Aleix meluncur ke gravel tetapi masih bisa kontrol motornya dan kembali ke lintasan meski akibatnya turun posisi dari P2 ke P15 dan akhirnya finish P4.

Ia mengaku salah atas insiden itu. Namun FIM Stewards tetap menjatuhkan LLP yang harus dibayar pada raceday GP Inggris bulan depan. Saat itu juga Yamaha melayangkan protes resmi karena menganggap itu adalah racing incident sebagaimana terjadi pada beberapa race sebelumnya. Karena protes resmi itu ditolak maka Quartararo pun `bernyanyi` lewat media sosial.

"Selamat kepada para stewards untuk pekerjaan luar biasa yang telah dilakukan. Ke depan saya tak akan berusaha menyalip agar tidak dikenakan penalti," sindirnya.

Rider Prancis ini pun mengulangi pernyataan yang sebelumnya dilontarkan Direktur Yamaha Massimo Meregalli soal konsistensi pelaksanaan regulasi. Sejak awal musim, katanya, ada beberapa insiden sama namun hanya dianggap racing incident sehingga bebas dari hukuman.

"Itu telah terjadi sebelumnya, tapi yang menyangkut saya ternyata dianggap berbahaya," tulis juara dunia 2021 itu.

Inkonsistensi pelaksanaan aturan yang disebut Meregalli dan Quartararo adalah kecelakaan yang diakibatkan gaya balap Takaaki Nakagami (LCR Honda) di awal balapan GP Catalunya lalu di Barcelona, Spanyol. Motornya menghajar Alex Rins (Suzuki) dan Francesco Bagnaia (Ducati) sehingga keduanya harus keluar dari balapan, Rins bahkan harus masuk klinik untuk merwat cidera di lengannya.

Saat itu banyak pembalap, antara lain Quartararo, Jorge Martin (Praac Ducati) dan Joan Mir (Suzuki), yang menuntut stewards menghukum Nakagami yang berkendara dengan kasar. Bahkan Rins menuduh stewards tak becus menjalankan tugasnya dengan mendiamkan Nakagami. Apalagi, pada race sebelumnya ia juga jadi korban pembalap Jepang itu. Tapi, stewards menilai itu hanyalah racing incident dan persoalan dianggap selesai.

Tak salah kalau kemudian ada dugaan laju Quartararo sengaja dijegal karena sudah terlalu dominan di klasemen kejuaraan. Jika ia kehilangan banyak poin di Silverstone nanti dan saat sama Bagnaia serta Aleix mendapat tambahan poin signifikan maka level persaingan perburuan gelar kembali ramai dan seru dan karena itu layak jadi tontonan.

Itu anggapan yang bukan baru kali ini saja terlontar bahwa aspek hiburan kini lebih dipentingkan dari aspek keselamatan pembalap. Anggapan ini yang sempat membuat berang bos Dorna Sports Carmelo Ezpelata sebagai pemilik event MotoGP. (rnp) 

 

 

TERKINI
Prediksi Bos McLaren, Kepergian Adrian Newey Awal Eksodus di Red Bull Racing, Termasuk Max Verstappen Pengunjung PEVS 2024 Tembus 40.500 Orang, Transaksi Capai Rp400 Miliar! Sepakat Majukan Elektrifikasi, Mobil Anak Bangsa Tandatangani MoU Dengan Perusahaan Teknologi Hingga Survei Ramaikan PEVS 2024, Kosmik Gelar EV Funrace Bersama Axial Garage dan 645Magazine