Jelajah Flores 1001 Tikungan : Disambut Pemda Manggarai Dengan Upacara Adat, dan Pengenaan Songke

Sabtu, 29/10/2022 15:58 WIB

mobilinanews (Manggarai) - Komunitas Legend Riders dari Jakarta yang melakukan Jelajah Flores 1001 Tikungan, Sabtu (29/10/2022) hari ini disambut Asisten Ekonomi Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur.

Sambutan itu dilakukan dalam suasana adat Manggarai, berupa ritus “Manuk Kapu” dan pengalungan selendang serta pengenaan Songke (topi khas) Manggarai di ruang Nuca Lale kantor Bupati Manggarai.

Rio Sarwono, seorang pionir Jelajah Flores 1001 Tikungan 2022, menyampaikan apresiasi dan  terima kasih atas penyambutan ini. “Mohon doanya agar kami dapat diterima oleh seluruh masyarakat dan para leluhur Manggarai,” ujar Rio Sarwono.

Touring Legend Riders yang menjelajahi Pulau Flores telah mendekati titik akhir. Kemarin, rombongan Legend Riders yang mayoritas para pembalap senior itu memasuki kota dingin Ruteng.

20 an komunitas Legend Riders memasuki kota Ruteng saat suhu tengah 16 derajat Celcius, dalam keadaan hujan. Cuaca itu membuat para peserta menggigil. “Alhamdulillah, Puji Tuhan, semua peserta selama dan sehat,” ungkap Rio Sarwono.

Rombongan tiba di Kota Seribu Gereja, julukan untuk kota Ruteng, ibukota kabupaten Manggarai, pada Jumat 28 Oktober pukul 18.15, waktu setempat.

Kota Ruteng merupakan persinggahan terakhir sebelum mereka mengakhiri penjelajahan ini di Labuan Bajo, Sabtu, 29 Oktober 2022.

Sebagian komunitas Legend Riders yang dikomandani Chepot Haniwiano ini mengatakan, sangat menikmati suasana Ruteng yang sejuk. Juga sangat terkesan budaya Flores yang kental dengan adat istiadatnya.

Itu bisa menjadi salah satu daya tarik pariwisata. Tinggal bagaimana mempopulerkannya.

Chepot Haniwiano menyarankan agar pemerintah pusat tidak hanya berfokus pada Labuan Bajo, melainkan juga mempercantik kabupaten-kabupaten lain di Flores supaya bisa seperti Labuan Bajo.

Dalam perjalanan dari persinggahan sebelumnya, di Mbay, Legend Riders juga mengunjungi satu kampung adat di Bajawa, yaitu Bena.

Di sini, masih kental satu tradisi pembuatan tenunan yang memakai pewarnaan asli dari tanaman yang bertumbuh di alam sekitarnya. (bs, rikard)

TERKINI
Bengkel Siaga Suzuki Jadi Andalan Pemudik: Permintaan Melesat 56% Tahun 2024 PEVS 2024: Kendaraan Listrik Menjadi Wadah Komersial Bergengsi hingga Media Edukasi dan Unjuk Prestasi Pelajar Indonesia PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan Planet Ban Hadirkan Kampanye Keberlanjutan Industri Otomotif Dalam Bisnis!