Sabtu, 05/11/2022 11:24 WIB
mobilinanews (Spanyol) - Peluang Fabio Quartararo (Yamaha) sangat tipis untuk mempertahankan gelar juara dunia 2021-nya. Itu justru membuatnya nothing to lose, fight tanpa mikir resiko di akhir pekan ini.
Ia mengaku sangat rileks dan sama sekali tak tertekan dan tak memikirkan rivalitas perebutan gelar dengan Francesco Bagnaia (Ducati). Dalam pikirannya hanya bagaimana meraih kemenangan pada raceday Minggu (6 November 2022).
"Itu sebabnya kualifikasi Sabtu (5/11) sangat penting. Dan, jika ssya lekukan start dengan mulus maka kami punya kans jadi pemenang," kata rider Prancis itu.
Dari dua sesi latihan awal, kecepatan M1 besutannya memang menjanjikan. Terlebih di FP1 dimana ia dominan dan akjirnya tercepat. Sayang di sesi sore, FP2, posisinya turun dan hanya urutan 8 tercepat dalam kombinasi dua sesi latihan. Positifnya, race pace motornya dianggap oke saat dijajal di FP2.
F1 2024 Miami: Max Verstappen Tetap Paten, Pesona Hamilton Masih Ada Meski Melawan Pembalap Papan Bawah
Ofero Picassio, Modal RP 13 Jutaan Sudah Bisa Beli Motor Listrik Seperti Vespa 946 Dior
Peugeot Resmi Undur Diri dari Indonesia, Stellantis Pastikan Layanan Purna Jual Tetap Tersedia
"Kami hanya perlu mencari ruang untuk sedikit lagi meningkatkan lap times."
Quartararo memang harus juara di Valencia namun itu pun beum menjaminnya merebut gelar 2022 jika Bagnaia finish P14 saja. Jika ia tak juara atau hanya runner up maka Bagnaia jadi juara dunia baru meski gagal petik poin di Valencia.
"Saya tak ingin pikirkan hal itu. Fokus kami menang, jika perlu dengan cara agresif gila-gilaan. Saya akan senang jika kaki akhiri musim dengan sebuah kemenangan," ucap Quartararo yang puasa P1 sejak paro kedua kompetisi 2022.
Pembalap berjuluk El Diablo ini mengaku rela jika kehilangan gelar tahun ini. Tak lain karena rival, dalam hal ini Bagnaia, memang berkembang jauh lebih hebat usai GP Jerman di Sachsenring. Saat itu Quartararo sudah unggul 91 poin atas Bagnaia.
"Performa motor kami masih sama dengan paro awal kompetisi, sedangkan lawan berkembang lebih baik. Saya tak perlu kecewa karena saya dan tim sudah kerja keras."
Para petinggi tim Yamaha seperti Lin Jarvis dan Massimo Meregalli, sepakat dengan pembalapnya. Peluang memang sangat kecil karena Bagnaia hanya butuh tambahan 2 poin. Namun, sepanjang balapan belum tuntas maka kesempatan tetaplah sebuah kesempatan, kecil atau besar.
"Ini olahraga yang penuh kejutan, apa saja bisa terjadi," tegas Jarvis.
Seperti kata El Diablo, malam nanti WIB pertruangan awalnya dimulai pada sesi kualifikasi. Pole position atau setidaknya front row di P2 atau 3 adalah tujuan. Itu untuk.mengantisipasi kelemahan Quartararo yang acap lemah dalam prosesi start. (rnp)