Pengalaman Adalah Guru Terbaik Bagi 6 Pembalap Indonesia Yang Berlaga di Sepang 1000 Km Race

Selasa, 22/11/2022 01:08 WIB

mobilinanews (Sepang) - Pengalaman adalah guru terbaik. Pepatah itu rasanya tepat disampaikan kepada para pembalap yang mengikuti balap ketahanan Sepang 1.000 km Race yang berlangsung di Sepang International Circuit, Malaysia, Minggu (20/11/2022) kemarin.

Ada 6 pembalap Indonesia yang melakukan debut, meski beberapa diantaranya turun tanpa rencana. Adalah Avila Bahar, Alvin Bahar, Stefen Teo, Umar Abdullah, Avan Abdullah dan M Ferrel Fadhil.

Avila yang turun di MTC Class berpasangan dengan salah satu pembalap terbaik Malaysia, Putera Adam andalkan Honda City Hatchback RS dengan bendera HMRT (Honda Malaysia Racing Team) mobilnya berhenti pada 2 laps jelang finish. 

Trio Umar, Avan dan Ferrel turun di SP2 (Super Production) Class dengan Honda Jazz yang sempat start di urutan 3 akhirnya finish di posisi belasan dari 70 mobil dari beberapa kelas. 

Sedangkan Alvin Bahar yang berduet dengan Stefan Teo (privateer) berhasil finish ke-7 (P7) meski dalam balapan selama 9 jam dengan 182 lap tersebut sampai berada di posisi pertama.

Pada intinya, bahwa balap ketahanan dengan durasi 9 jam dengan pembalap minimal 2 dan maksimal 4 pembalap dalam satu mobil tersebut, berbeda sekali karakternya dengan balap mobil ISSOM misalnya, dengan hanya 10-12 lap dengan durasi tidak sampai 30 menit.

Avila Bahar misalnya, sudah melakukan upaya terbaik dengan support optimal tim pabrikan Honda Malaysia, sudah melakukan manajemen refueling dan pergantian pembalap, akhirnya mobilnya mogok jelang dua lap terakhir.

"Meski nggak finish, tapi aku exited banget. Karena ini kali pertama ikutan balap ketahanan 9 jam. Jadi banyak pengalaman aku dapatkan," ungkap Avila.

"Kacauuu, 1.000 km harus kenceng, mobil kuat dan harus disertai dengan luck yang bagus. Sudah sempat ke-2, sampai 3 kali pitstop, tiba-tiba as roda terlepas. Untuk penggantian as roda membutuhkan 20 menit. Jadi begitu masuk trek lagi, di urutan belakang deh," ujar Umar. 

Toh, ini membuat Umar, Avan dan Ferrel yang membawa bendera Bank BJB Delta Garage Racing Team lengkap dengan livery khas biru pada mobilnya, akan kembali ikutan tahun depan.

"Ikuttt, seruu. Mudah-mudahan paket bertiga tetap : saya, bang Avan dan Ferrel. Udah punya pengalaman dan bekal nih hehe," lanjut Umar.

Alvin Pembalap Cadangan Menggantikan Avila Yang Diminta Tim Honda Malaysia

Alvin Bahar ternyata tidak merencanakan bakal ikut di Sepang 1000 Km Race.

"Ceritanya, saya mengawal Avila (anaknya) yang akan mendampingi Stefen Teo turun di kelas SP2. Ternyata, hari Senin, salah pembalap HMRT positif (Covid-19). Lalu, mereka minta Avila untuk menggantikan, dengan pertimbangan beberapa bulan lalu, Avila juara di Malaysia Champions Series," buka Alvin.

Nah, dengan Avila direkrut HMRT, maka harus bertanggung jawab karena Stefen Teo sudah terlanjur mendaftar dan itu juga tidak murah. "Sebagai orang tua, akhirnya saya menerima ketika diminta menggantikan posisi Avila. Jadi, kayak pembalap cadangan nggak sengaja gitu," ungkap Alvin.

Alvin mengaku, keikutsertaannya tersebut membuatnya tidak enak hati. Karena statusnya sebagai pembalap Honda Racing Indonesia. "Makanya, saya mau menyampaikan, ini yang pertama sekaligus yang terakhir ikutan Sepang 1000 Km Race, karena saya kan identik dan ikon Honda Racing Indonesia," lanjut Alvin.

Bagaimana dengan Avila?

Menurut Alvin, dia sudah cek kegiatan atau aktivitas yang berhubungan dengan Honda Racing Indonesia, baik balap mobil ISSOM maupun Kejurnas Slalom, maupun aktivitas Honda Prospect Motor, tidak ada yang bentrok.

"Awalnya, sempat bentrok dengan jadwal putaran 6 Kejurnas Slalom 2022 di Semarang. Namun akhirnya Slalom ditunda hingga Januari, dan akan dilangsungkan di Yogyakarta," terang Alvin.

Selain itu, menurut Alvin, Avila yang masih muda perlu mendapat jam terbang balapan yang banyak, agar kelak regenerasi dari dia ke anaknya bisa berlangsung dengan baik. "Dan tentu, sekali lagi, tidak bentrok dengan acara HRI maupun HPM," pungkas Alvin Bahar.

Meski sebagai pembalap pengganti, Alvin juga mesti tampil optimal sebagai pembalap profesional.

'Kami sempat berada di posisi kesatu bukan karena yang lain melakukan pitstop, tapi murni race. Namun pada pertengahan race, mobil kami harus masuk pit karena ada yang harus diperbaiki. Hampir 12 menit kru melakukan pengelasan, membuat kami berada di urutan belakang ketika kembali masuk ke trek. Setelah mampu overtake beberapa mobil, alhamdulillah akhirnya bisa P7," pungkas Alvin Bahar. (bs)   

 

TERKINI
Bengkel Siaga Suzuki Jadi Andalan Pemudik: Permintaan Melesat 56% Tahun 2024 PEVS 2024: Kendaraan Listrik Menjadi Wadah Komersial Bergengsi hingga Media Edukasi dan Unjuk Prestasi Pelajar Indonesia PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan Planet Ban Hadirkan Kampanye Keberlanjutan Industri Otomotif Dalam Bisnis!