Minggu, 26/03/2023 05:28 WIB
mobilinanews (Portugal) - Seperti maunya Dorna Sports selaku promotor, gelaran perdana sprint race di MotoGP berlangsung menggairahkan. Hanya berdurasi 12 laps namun berlangsung menegangkan.
Marc Marquez (Honda) yang memulai balapan dari posisi terdepan hanya bisa sekejap bertahan. Francesco Bagnaia (Ducati) dan Jorge Martin (Pramac Ducati) tak perlu kerja keras untuk melesat ke depan. Keunggulan top speed Desmosedici atas RC213V menjadi kunci utama kekalahan Marquez.
Posisi Marquez bahkan sempat turun ke urutan 5, disalip Jack Miller (KTM) dan Miguel Oliveira (RNF Aprilia). Dan, ia sempat menderita di posisi itu karena tak punya speed untuk kembali ke depan. Dan, ia baru bisa melesat ke zona podium hanya karena kesalahan Miller dan Oliveira, dan tentu saja juga berkat kesigapan Marquez memanfaatkan celah yang tersedia.
Karena itu, finish ketiga di belakang Bagnaia dan Martin dianggap cukup bagus oleh Marquez. Setidaknya ia kini paham apa yang harus ditingkatkan pada RC213V-nya.
Pengunjung PEVS 2024 Tembus 4.500 Orang, Transaksi Rp400 Miliar!
Sepakat Majukan Elektrifikasi, Mobil Anak Bangsa Menandatangani MoU Dengan Perusahaan Teknologi Hingga Survei
Ramaikan PEVS 2024, Kosmik Gelar EV Funrace Bersama Axial Garage dan 645Magazine
"Besok balapan utama berlangsung lebih lama. Kami akan coba improve dalam beberapa sektor dan saya ingin lihat hasilnya," ucap Marquez yang dalam main race Minggu (26/3) akan memulai balapan sebagai pole sitter, masih bersama Bagnaia dan Martin di front row.
Yang paling bahagia tentu Bagnaia. Mencatat sejarah sebagai pemenang sprint race kali pertama di MotoGP, ia juga pulang dengan koleksi 12 poin. Sedangkan Martin dan Marquez mendapuk 9 dan 7 poin.
"Hanya sebentar, tapi saya benar-benar menikmati balapan ini," kata juara dunia 2022 itu.
Bagnaia akui butuh kerja keras untuk mengalahkan Martin yang tampak dominan sejak awal. Sayangnya, penyakit lama Martin kambuh lagi. Ban motornya lebih cepat aus dibandingkan lawan.
"Saya tahu traksi ban saya lebih bagus dan hanya menunggu waktu tepat untuk menyerang," kata Bagnaia yang lantas menyalip lawannya pada lap terakhir.
Sprint race perdana ini menelan korban celaka dan harus dibawa ke klinik, yakni Enea Bastianini (Ducati) yang bersenggolan keras dengan Luca Marini (VR46 Ducati).
Sebelumnya, Pol Espargaro (GasGas) alami kecelakaan dramatis di sesi latihan. Terpelanting keras ke aspal, terguling-guling ke gravel, dan masih dihantam keras oleh motornya yang jumpalitan. Ia harus dirumahsakitkan dengan beberapa patah dan retak tulang tubuhnya.
Pol sudah dipastikan tak ikut balapan utama sedangkan Bastianini masih dalam pemantauan tim medis. Ini bukti awal betapa MotoGP memang semakin keras seperti maunya Dorna. (rn)