Minggu, 02/04/2023 22:27 WIB
mobilinanews (Australia) - Di tengah drama panjang GP Australia yang 3 kali terhenti oleh red flag dan berbagai kontroversi, satu hal yang menarik adalah performa W14 besutan Mercedes yang berkembang signifikan.
W14 andalan Lewis Hamilton dan George Russell mulai melawan di sesi kualifikasi maupun race. Keduanya malah sempat menyalip Max Verstappen di posisi terdepan sebelum akhirnya ditekuk lagi dengan mudah oleh juara dunia bertahan itu.
Hamilton pun finish P2, podium pertama Mercedes tahun ini. Sialnya, Russell malah DNF akibat masalah teknis yang bikin mobilnya terbakar.
Secara keseluruhan Mercedes datang ke Australia dengan progres mengesankan. Setidaknya sudah bisa memangkas jarak dengan RB19-nya Red Bull yang tadinya kisaran 0,5 detik jadi kisaran 0,2 detik saat ini.
Pengunjung PEVS 2024 Tembus 4.500 Orang, Transaksi Rp400 Miliar!
Sepakat Majukan Elektrifikasi, Mobil Anak Bangsa Menandatangani MoU Dengan Perusahaan Teknologi Hingga Survei
Ramaikan PEVS 2024, Kosmik Gelar EV Funrace Bersama Axial Garage dan 645Magazine
"Ini kemajuan sangat mengesankan, buah kerja keras semua orang dalam tim. Kami tak pernah diam dan akan terus meningkatkan diri," tutur Hamilton.
Sukses mengalahkan Fernando Alonso (Aston Martin) yang podium ketiga, maka wajar jika target Mercedes selanjutnya adalah bersaing dengan Red Bull meraih kemenangan.
Kapan?
Seperti ditegaskan Team Principal Mercedes Toto Wolff, pabrikan Jerman ini memang langsung ubah haluan setelah dikepruk Red Bull di dua race awal, Bahrain dan Arab Saudi.
Langkah radikal diambil dengan mengubah konsep pengembangan W14 secara bertahap. Belum diketahui dari sektor mana W14 mendapatkan kecepatan ekstranya di Sirkuit Albert Park, Melbourne. Yang jelas itu buah pengembangan awal yang dilakukan Mercedes.
Kini mereka punya waktu banyak untuk mempersiapkan diri ke sirkuit jalan raya GP Azerbaijan, 30 April 2023. Interval waktu yang terbilang panjang akibat pembatalan GP China yang awalnya dislot pasca GP Australia.
Dirangkum dari beberapa sumber, Mercedes belum menargetkan mampu melawan Red Bull di sana. Bahkan hal sama berlaku juga pada trek jalan raya berikutnya GP Miami di AS (8 Mei).
Russell sendiri sempat menyinggung kalau renovasi total W14 baru selesai saat race masuk GP Emilia Romagna di Italia pada 21 Mei sebagai awal dari tur ke sirkuit-sirkuit tradisional Eropa. Di Italia itu Mercedes diharapkan sudah mampu jadi pesaing Red Bull memperebutkan kemenangan.
Tentu saja Hamilton dan Russell optimistis dengan timeline yang disusun timnya. Akan tiba waktunya mereka bertarung lagi di baris depan. Tinggal memperpendek jarak dengan RB19 seperti telah dimulai pada GP Australia, Minggu (2/4).
"Ini berkat kerja spektakular para teknisi kami. Sering saya katakan kami akan bangkit dan kami terus berjuang," ucap Hamilton yang menyambut P2 ini seperti layaknya sebuah kemenangan.
Fernando Alonso yang di dua race sebelumnya mengalahkan duet Meecedes pun yakin bakal kembalinya Mercedes ke level atas persaingan. Sebagai pengguna mesin Mercedes, driver tim Aston Martin itu percaya hanya tinggal menunggu waktu W14 berebut P1 dengan RB19.
"Saat ini memang tak ada tim yang mampu menyaingi Red Bull. Tapi, saya sudah bisa membayangkan situasinya jika Mercedes sudah tuntaskan pekerjaan besar mereka pada Mei mendatang. Mereka punya segalanya untuk membangun kekuatan baru," kata Alonso. (rn)