Wah, 2 Petinggi Red Bull Racing Beda Sikap Sambut Kemenangan Sergio Perez di F1 2023 Azerbaijan!

Jum'at, 05/05/2023 01:08 WIB

mobilinanews (Inggris) - Ada dua petinggi tim Red Bull Racing yang paling berpengaruh. Mereka adalah Senior Advisor Helmut Marko dan Team Principal Christian Horner. Ternyata sikap mereka berbeda melihat kecemerlangan Sergio Perez saat ini.

Marko, kelahiran Austria pada 27 April 1943 adalah sahabat karib alm Dieter Mateschitz sang pemilik kerajaan bisnis Red Bull.

Selain jadi penasehat senior, ia juga sosok utama program pengembangan pembalap muda Red Bull. Ia punya andil penting saat mempromosikan Max Verstappen pada usia 17 tahun.

Pria 80 tahun itu pun sangat antusias melihat kemenangan Sergio Perez di GP Azerbaijan pada Minggu, 30 April, lalu. Ia anggap itu kado paling spesial dalam rangka ulang tahunnya pada 3 hari sebelumnya.

"Itu jauh lebih berharga dari 10 kue ulang tahun yang saya terima. Kue itu bisa diperoleh di banyak tempat. Beda dengan kemenangan Checo," kata Marko menyebut nama panggilan Perez.

"Checo sudah sangat berubah dibandingkan musim pertama ia bergabung dengan tim ini. Ia cepat beradaptasi dan banyak belajar."

Sebaliknya dengan Horner. Saat Checo menyentuh garis finish dengan sambutan sukacita kru Red Bull di pinggir sirkuit, pria Inggris itu justru sibuk menghibur Verstappen. 

Sangat jelas terdengar lewat radio bagaimana Horner berusaha menenangkan hati Verstappen dengan mengatakan Checo hanya sedikit diuntungkan oleh Safety Car. Ya, Checo berhasil menyalip Verstappen memang lewat jalur pitsrop, bukan dari aksi menyalip di lintasan.

"Kerja bagus Max! Checo menang karena sedikit keberuntungan dari masuknya safety car. Kompetisi masih panjang, poin hari ini cukup bagus. Well done!" ucap Horner lewat radio yang bisa didengar pemirsa tayangan langsung televisi dan saat itu ia sama sekali tak berucap selamat kepada Perez.

Sukses Perez memborong poin maksimal di sesi Sprint dan Main Race membuat pembalap Meksiko itu kini hanya tertinggal 6 poin dari Verstappen.

Tak banyak yang mengomentari sambutan positif Marko terhadap Perez. Tapi, sikap Horner yang seperti tidak menghargai kinerja Perez justru dikecam fans F1 di ajang media sosial. Tak hanya di Eropa, tapi terlebih di Amerika dan Meksiko yang saat ini sangat bergairah dengan pencapaian Perez.

Sikap berbeda antara Marko dengan Horner ini memunculkan tanda tanya. Bagaimana sesungguhnya kebijakan tim melihat kemungkinan rivalitas kedua pembalapnya?

Benarkah keduanya bebas bersaing seperti beberapa kali diucapkan Horner? Atau tinggal menunggu saatnya team order, yang seperti tahun sebelumnya untuk keuntungan Verstappen?

Pertanyaan yang wajar. Apalagi seusai GP Azerbaijan lalu dikabarkan Horner juga menyambangi Verstappen di parc ferme dan mengatakan pembalap Belanda itu adalah yang utama.

Kedua pembalap mengaku hubungan mereka baik-baik saja, namun bukan rahasia kalau Perez sangat berambisi merebut gelar tahun ini sebagaimana juga ambisi Verstappen mendapuk gelar kali ketiga sejak 2021.

Apakah perbedaan sikap Marko dan Horner akan mempengaruhi relasi itu, yang justru bepotensi bikin parah situasi tim? (rn)

 

 

 

 

 

TERKINI
Bengkel Siaga Suzuki Jadi Andalan Pemudik: Permintaan Melesat 56% Tahun 2024 PEVS 2024: Kendaraan Listrik Menjadi Wadah Komersial Bergengsi hingga Media Edukasi dan Unjuk Prestasi Pelajar Indonesia PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan Planet Ban Hadirkan Kampanye Keberlanjutan Industri Otomotif Dalam Bisnis!