Pembinaan Atlet Muda, Itu Alasan Bamsoet Mendukung Pembatasan Usia Pembalap Max 25 Tahun di PON XXI 2024

Rabu, 26/07/2023 18:08 WIB

mobilinanews (Bogor) - Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo membuka Kualifikasi Cabang Olahraga Balap Motor Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh - Sumatra Utara 2024.

Diikuti ratusan atlet balap motor dari berbagai provinsi, yang bertanding di berbagai kelas. Yakni Kelas Standar Perorangan dan Standar Beregu serta Modifikasi Standar dan Beregu.

Seluruh peserta menggunakan motor yang sama, yakni Yamaha MX King 155.

Sehingga para pembalap yang bertanding tidak semata mengandalkan motornya, melainkan lebih mengedepankan skill balap.

"Berbeda dengan PON sebelumnya, kali ini kita terapkan batasan usia atlet, yakni usia 16-25 tahun. Sehingga bisa turut menjadi pembinaan bagi para atlet muda," ujar Bamsoet usai membuka Kualifikasi Cabang Olahraga Balap Motor PON XXI Aceh - Sumatera Utara 2024, di Sentul International Carting Circuit, Bogor, Rabu (26/7/2023).

Di kelas Standar Perorangan dan Modifikasi Standar, 22 terbaik akan melaju ke PON. Untuk di kelas Standard Beregu dan Modifikasi Beregu, 10 terbaik akan melaju ke PON," ujar Bamsoet.

Turut hadir para Ketua IMI dari berbagai provinsi. Antara lain Ketua IMI Jambi Guntur Muchtar, Ketua IMI Banten TB. Roy Fachroji Basuni, Ketua IMI Jawa Tengah Fritz Yohanes.

Ketua IMI Jawa Timur Bambang Haribowo, Ketua IMI NTT Gavriel Putranto Novanto, Ketua IMI Kalimantan Selatan Edy Sudarmadi serta Ketua IMI Kalimantan Utara Sulis Krisbowo.

Hadir pula para pengurus IMI Pusat antara lain Badan Pembina Tinton Soeprapto, Bendahara Umum Iwan One, Deputi Wakil Ketua Umum Olahraga Motor Eddy Saputra, Deputi Wakil Ketua Umum Hubungan Antar Lembaga Erwin MP, Hubungan Antar Lembaga Agus Hadsoe, serta Komunikasi dan Media Dwi Nugroho dan Hasby Zamri.

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, untuk di Standard Beregu, 10 kontingen provinsi yang lolos ke PON terdiri dari DKI Jakarta, NTB, Papua Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Banten, D.I Yogyakarta, dan Papua.

"Untuk di Modifikasi Beregu, kontingen yang lolos ke PON antara lain NTB, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, D.I Yogyakarta, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah dan Papua Barat Daya," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menambahkan, untuk di Modifikasi Perseorangan, terdapat 22 kontingen provinsi yang lolos bertanding ke PON.

Yakni Jawa Tengah, NTB, DKI Jakarta, D.I Yogyakarta, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Banten, Sulawesi Tengah, Sumatera Barat, Jambi, Papua Barat Daya, Papua, Papua Barat, Kalimantan Selatan, Lampung, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, NTT, Gorontalo dan Bali.

"Di Standard Perorangan kontingen yang lolos ke PON antara lain, NTB, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Papua Barat, Jawa Timur, Banten, Sulawesi Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Papua, Kalimantan Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Papua Barat Daya, Jambi, Maluku Utara, Gorontalo, Riau, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara," pungkas Bamsoet. (bs)

TERKINI
Wuling Meriahkan Bulan Mei dengan Program Spreading Joy Into The World Promo Segini Estimasi Biaya Servis CVT Motor Matic di Bengkel Resmi Suzuki Simak Tata Cara Ngecek NRKB STNK Secara Offline di Samsat Aveta SVR 180, Motor Bebek Super yang Bertenaga Buas, MX King 150 Auto Minder!