Sabtu, 05/08/2023 01:05 WIB
mobilinanews (Inggris) - Kompetisi MotoGP memasuki paro kedua di GP Inggris, Silverstone, akhir pekan ini. Hadir dengan format baru berikut plus dan minusnya.
Format baru ini masih hadirkan 3 sesi latihan dengan nama berubah. FP1 dan FP2 pada Jumat dan Sabtu pagi.
Sesi latihan Jumat sore yang tadinya disebut FP2 hanya disebut Practice, dan hanya dari sesi ini ditentukan siapa yang bakal lolos langsung ke Q2 pada sesi kualifikasi pada Sabtu sebelum sprint race.
Hanya 10 Besar sesi Practice yang lolos otomatis ke Q2. Tadinya, penentuan itu diambil dari waktu tercepat 10 Besar dari kombinasi tiga sesi latihan.
Dukung Pengembangan Pendidikan Vokasi, AHM-Wahana Makmur Sejati Buka Teaching Factory di Tangerang
MMKSI Luncurkan Pajero Sport dan New Xpander Cross Limited Edition, Hanya 800 Unit di Indonesia!
Hadirkan Gaya Berkelas, Vespa Rilis Vespa Primavera dan Vespa Sprint 2024 Terbaru!
Resikonya, meski kencang di FP1 dan FP2, itu sama sekali tak punya pengaruh. Meski lebih lambat di sesi Practice maka catatan waktu itulah yang digunakan.
Maka bisa ditebak hanya pada Practice itu para pembalap lakukan serangan waktu maksimal. Pastinya, harus dengan setingan maksimal plus keberuntungan karena tak ada sesi lain untuk perbaikan waktu.
Hasilnya, ternyata di luar dugaan. Aleix Espargaro (Spanyol/Aprilia) yang tercepat. Menggusur duet VR46 Ducati Marco Bezzecchi dan Luca Marini yang sebelumnya tercepat di FP1.
Aleix bersama 9 pemotor lainnya seperti Jorge Martin (Pramac Ducati), Brad Binder (KTM), Maverick Vinales (Aprilia), Johan Zarco (Pramac Ducati), Francesco Bagnaia (Ducati), Bezzecchi, Jack Miller (KTM), Luca Marini dan Alex Marquez (Gresini Ducati) langsung lolos ke sesi Q2.
Ironisnya, yang harus kecemplung ke sesi Q1 antara lain adalah tiga pemegang gelar juara dunia. Tentu saja bukan perubahan regulasi itu yang jadi penyebab langsung. Kebetulan saja mereka yang jadi korban perdana dalam masa perkenalan format ini.
Mereka adalah Marc Marquez (Honda), Joan Mir (Honda) dan Fabio Quartararo (Yamaha) bersama 7 pembalap lain. Ketiga juara dunia itu harus berjibaku di Q1 untuk memperebutkan 2 tiket tambahan ke Q2.
Hasil dari Q2, seperti aturan sebelumnya akan menentukan posisi start pada sprint maupun main race.
Masuk paro kedua kompetisi, puncak klasemen pembalap masih di tangan Bagnaia dengan total poin 194.
Yang dipastikan menarik adalah rivalitas Martin dan Bezzecchi di peringkat 2 dan 3 karena mereka hanya dipisahkan selisih 1 poin, masing-masing dengan poin 159 dan 158. (rn)