Sabtu, 02/09/2023 11:37 WIB
mobilinanews (Purwokerto) - Salah satu peslalom andalan Toyota Gazoo Racing Indonesia, Adrianza Yunial, menyebutkan bahwa karakter lintasan yang disuguhkan pada putaran kelima Kejurnas Slalom 2023 di Purwokerto, Jawa Tengah, cukup tricky untuk ditaklukan.
Pada balapan yang berlangsung Sabtu (2/9/2023), menurutnya dengan karakter aspal berpasir dan jenis aspal lama, menjadi salah satu faktor yang membuatnya harus berjuang ekstra dalam meraih waktu tercepat.
"Pada heat pertama, traksi mobil masih belum dapat. Dan ini yang menyebabkan ada kendala mobil jadi under. Kita terus mencari set up suspensi, jadi sektor tersebut harus disempurnakan," jelas peslalom yang akrab disapa Anza.
Meski melihat lay out soal yang disuguhkan oleh penyelenggara begitu teknik, namun ia masih percaya bahwa timnya masih percaya diri untuk bisa meraih kemenangan dengan beberapa penyempurnaan.
Isuzu Skill Competition 2024 untuk Peningkatan Kualifikasi Layanan, Libatkan Sekolah Menengah Kejuruan
Intip Modifikasi Honda PCX160 Karya Juara HMC Yang Layak Menjadi Inspirasi
Hadir di Indonesia Cold Chain Expo 2024, Mitsubishi Bawa `Full Support Solution` Untuk Perkuat Layanan
"Dengan karakter lintasan seperti ini, dan soal yang seperti ini juga, kita masih percaya diri. Cuma ya set up mobil belum ketemu, jadi harus lebih ekstra lagi untuk mencari settingan kaki-kaki," tambahnya.
Sementara bicara kendala yang dihadapinya, ia kembali menjelaskan karena kondisi aspal yang sedikit berbeda lantaran ada beberapa tambalan di lintasan, membuat set up kaki-kaki mobil dari Toyota Agya harus lebih diperhatikan.
"Trek cukup berpasir dan ini aspal lama jadi banyak batu-batu aspal yang terkelupas. Ada tambalan di aspal baru juga sehingga untuk melakukan settingan harus lebih teliti guna mendapatkan hasil yang oke," bebernya.
Selain sektor kaki-kaki yang menjadi tumpuan pada putaran kelima ini, Anza menyebutkan dari performa mesin sudah bisa diandalkan. Tidak ada isu yang harus dibenahi oleh tim dan developmen hanya pada bagian kaki-kaki.
"Kalau dari mesin, semua sudah oke dan hanya bertumpu pada suspensi. Ya balik lagi kita hanya mencari set up kaki-kaki yang lebih oke," pungkas peslalom yang juga seorang lawyer ini. (SYA)