Selasa, 12/09/2023 02:08 WIB
mobilinanews (San Marino) - "Honda harus bisa meyakinkan Marc Marquez untuk bertahan. Bukan dengan kata-kata, tapi dengan fakta."
Itu ucapan Team Principal Repsol Honda Alberto Puig. Ia paham situasi yang dihadapi Marquez saat ini, berada di persimpangan jalan antara bertahan di Honda atau memilih jalan berbeda. Bos tim pabrikan Honda ini juga tahu isu yang tengah berputar seputar potensi Marquez pergi ke tim Gresini Ducati.
"Saya memahami rasa frustasi Marc saat ini. Mungkin ia juga bicara dengan tim lain.Tapi, kami punya kontrak 2024 dan ia belum mengatakan apa pun (soal kontrak itu). Untuk bertahan maka sangat penting untuk memberinya motor yang bisa ia percayai tahun depan," kata Puig dikutip dari DAZN.
Keyakinan itu, katanya, hanya bisa dilakukan Honda dengan memberikan motor yang kompetitif seperti keinginan juara dunia MotoGP 6 kali itu. Tidak dengan kata-kata, tapi dengan fakta.
Dukung Pengembangan Pendidikan Vokasi, AHM-Wahana Makmur Sejati Buka Teaching Factory di Tangerang
MMKSI Luncurkan Pajero Sport dan New Xpander Cross Limited Edition, Hanya 800 Unit di Indonesia!
Hadirkan Gaya Berkelas, Vespa Rilis Vespa Primavera dan Vespa Sprint 2024 Terbaru!
Puig mengungkap bahwa Honda telah berusaha mewujudkan hal itu antara lain dengan merekrut para teknisi Eropa yang berpengalaman dengan tim lain, juga memproduksi komponen-komponen baru untuk menambal kelemahan akselerasi dan kinerja roda belakang RC213V.
Itu semua tengah diuji perdana pada tes resmi di Sirkuit Misano.
“Pada tingkat teknis jelas bahwa kami masih jauh dari menemukan solusi. Saat Anda mengubah sesuatu, Anda bisa mengubahnya sedikit saja, seperti tidak melakukan apa pun. Atau Anda bisa membuat perubahan radikal. Itulah mengapa kami memikirkan perubahan radikal.”
Namun Puig menegaskan Marquez akan bebas mencari alternatif lain jika ia memutuskan masa depannya tidak lagi bersama Honda meski rider berusia 30 tahun itu dikontrak hingga 2024.
“Honda bukanlah perusahaan yang memaksa siapa pun untuk berlomba,” kata Puig, pasrah, karena pihaknya juga tak ingin menahan pembalapnya yang ingin pergi, seperti baru saja terjadi pada Alex Rins - pergi dari LCR Honda ke Yamaha meski baru separoh musim bersama Honda. (rn)